TEMPO.CO, Yogyakarta - Evakuasi pengangkatan tubuh pendaki yang terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi, Erri Yunanto, 21 tahun, terus berlangsung hingga Senin sore, 18 Mei 2015. Erri, yang masih tercatat sebagai mahasiswa semester VI Jurusan Teknik Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY), jatuh ke kawah Merapi pada Sabtu, 16 Mei 2015, sekitar pukul 11.00.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kerja sama UAJY Sigit Widiarto mengatakan salah satu relawan anggota tim search and rescue (SAR) gabungan sudah berhasil mendekati tubuh Erri pada Senin siang, 18 Mei 2015.
Evakuasi berlanjut untuk mengangkat tubuh Erri dengan tandu yang ditarik dengan tali. "Informasinya, diperkirakan dia sudah meninggal. Kalau berhasil diangkat pada Senin sore, akan langsung dibawa ke RSUD Boyolali," kata Sigit.
Sigit mengatakan menerima informasi itu dari pos pendakian di Selo, Taman Nasional Gunung Merapi, hari ini pukul 16.30. "Masih kami pantau terus. Semoga saja berhasil diangkat pada Senin sore. Ini masih diusahakan pengangkatannya, tapi belum berhasil," kata Sigit.
Semula, Sigit mengimbuhkan, ada informasi bahwa evakuasi dihentikan pada pukul 13.00. Saat itu seorang relawan yang memasuki kawah Merapi hanya berhasil mendekati tubuh Erri. Penyebab penghentian evakuasi ialah ada kekhawatiran kawah Merapi mengeluarkan gas beracun begitu sinar matahari meredup.
Tapi, Sigit menambahkan, ada perubahan informasi. Kondisi kawah Gunung Merapi tidak mengeluarkan gas beracun hingga Senin sore. Karena itu, evakuasi pengangkatan tubuh Erri berlanjut.
Salah satu anggota tim penyelamat, Martin Yanuar, mengatakan ada 70 relawan yang terlibat dalam evakuasi Erri di puncak Merapi. Gabungan anggota belasan organisasi yang dikoordinasi di pos Selo tersebut mendatangi puncak secara bergiliran dalam tiga kelompok. "Asal cuaca mendukung (cerah), evakuasi bisa terus berjalan," kata Martin.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM