TEMPO.CO, Purwakarta - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggelar sayembara membuat artikel tentang kisah heroik Guru Een Sukaesih, warga Kampung Batu Karut, Desa Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, Sumedang.
"Sayembara terbuka untuk umum terutama kalangan guru, hadiahnya Rp 50 juta," kata Dedi, yang mengaku sangat kagum sekaligus terinspirasi oleh perjuangan tanpa lelah dan ikhlas Guru Een. "Dengan kondisi lumpuh, ia tetap mengajar hingga maut menjemputnya,"
ujarnya Senin, 18 Mei 2015.
Dedi mengatakan, perlu mengadakan sayembara membuat artikel khusus tentang Guru Een, mengingat kisah tentang hidupnya yang tersaji di media, terutama media online hanya dalam bentuk hard news. "Jarang sekali yang menulis dalam bentuk artikel atau feature human interests yang panjang dan gamblang," ujar Dedi.
Padahal, Dedi mengimbuhkan, kisah Guru Een sangat menginspirasi banyak pihak, terutama kalangan guru bukan saja di Jawa Barat dan Indonesia bahkan mungkin di dunia. Jadi, sangat diperlukan sekali tulisan tetang kisah hidupnya yang habis dibaktikan khusus buat mengajar anak-anak untuk dijadikan literatur yang hidup dan membumi.
"Misalnya, tentang kisah Guru Een mengajarkan rasa-rumasa (tahu diri) dan empati," Dedi mengimbuhkan.
Sebelumnya, bupati yang suka berpakaian nyentrik khas sunda itu, mengusulkan agar sosok keteladanan Guru Een ditahbiskan sebagai Pahlawan Nasional, karena jasa-jasanya yang luar biasa turut membangun dunia pendidikan meski harus berjibaku dengan kelumpuhannya yang akut.
Dedi bekerja sama dengan musisi dan vokalis Setia Band, Charly Van Houten, telah menciptakan lagu Guruku Pahlawanku sekaligus mengaransemennya untuk kemudian diperkenalkan kepada publik pada 20 Mei 2015, di sebuah televisi swasta dalam acara penganugerahan tanda jasa kepada para tokoh berbagai bidang.
Dan pada 22 Mei 2015, lagu yang didedikasikan khusus buat Guru Een tersebut akan dilantukan Charly dihadapan ratusan guru se-Jawa Barat yang akan mengadakan perhelatan akbar di Purwakarta.
Album khusus yang digarap Charly dan Setia Band tersebut juga akan dilempar ke pasar. "Hasil penjualannya sepenuhnya akan disumbangkan buat dunia pendidikan," kata Charly. Misalnya, buat membantu membiayai bangunan sekolah yang rusak atau beasiswa buat keluarga kurang mampu.
NANANG SUTISNA