TEMPO.CO, Mumbai - Seorang perawat asal Mumbai yang koma selama 42 tahun akhirnya meninggal hari ini. Aruna Shanbaug, perawat tersebut, menderita kerusakan otak dan koma akibat pemerkosaan yang dialaminya di rumah sakit Mumbai pada 27 November 1973.
"Nona Shanbaug meninggal pukul 08.30, Senin. Dia telah dimasukkan ke unit perawatan intensif dan diberi bantuan ventilator," kata juru bicara Rumah Sakit King Edward, Mumbai, seperti dilaporkan BBC, Senin, 18 Mei 2015.
Shanbaug berusia 25 tahun ketika disodomi petugas kebersihan rumah sakit. Pelaku mencekiknya dengan metal. Sejak pemerkosaan itu, Shanbaug hidup dengan makan lewat selang di hidungnya.
Kondisi perempuan malang tersebut makin parah setelah pneumonia atau radang paru-paru menjangkitinya enam hari lalu. Pengawas medis Pravin Bangar mengatakan Shanbaug hidup menggunakan bantuan alat-alat.
Kasus Shanbaug memunculkan perdebatan di India tentang hukum eutanasia atau suntik mati. Seorang editor asal Mumbai yang juga teman Shanbaug telah mengajukan petisi kepada pengadilan agar berhenti memberi makan kepada perawat itu secara paksa.
Teman Shanbaug rupanya tak ingin Shanbaug makan lewat selang agar penderitaannya tidak berlanjut. Namun keinginan eutanasia itu ditentang perawat dan dokter yang merawat Shanbaug. Mereka telah merawat Shanbaug selama lebih dari empat dekade karena keluarga tidak mampu melakukannya.
"Burung tersayangku yang luka dan terpukul akhirnya terbang jauh. Dia membuat India pasif dalam hukum suntik mati sebelum pergi," kata jurnalis Pinki Virani, yang menulis buku tentang Shanbaug.
ABC NEWS | BBC | ATMI PERTIWI