TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan saat ini pihaknya sedang merawat 300 bayi penderita human immunodeficiency virus (HIV) dan acquired immune deficiency syndrome (AIDS) di Bandung. Bayi-bayi itu tertular virus dari orang tua mereka.
“Termasuk pada ibu hamil, ibu-ibu terkadang enggak tahu dapat ‘hadiah’ apa dari suaminya,” ujar Ahyani saat ditemui Tempo setelah rapat kerja Dinas Kesehatan Kota Bandung di Hotel Golden Flower di Jalan Asia Afrika, Bandung, Selasa, 19 Mei 2015. Jumlah tersebut masih akan terus bertambah karena Pemerintah Kota Bandung sedang mendata ulang warganya.
Saat ini 300 bayi tersebut tak ada yang sakit bahkan meninggal dunia. Menurut Ahyani, mereka diberi susu dan dilakukan pengecekan secara teratur. Tak hanya itu, untuk HIV, ibu para bayi itu akan mengkonsumsi obat pemberian Pemkot Bandung.
Untuk mengatasi jumlah tersebut, Pemkot Bandung sudah membuat tim peduli AIDS yang ditempatkan di setiap kecamatan. Tim itu bertugas memberikan imbauan secara rutin kepada warga agar tidak melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan virus HIV dan AIDS tertular. Di Bandung, kata Ahyani, virus tersebut paling banyak tersebar melalui suntikan obat terlarang, juga hubungan seks.
Tim peduli AIDS juga bertugas menghilangkan stigma masyarakat kepada penderita HIV/AIDS. “Saat ini masyarakat masih memandang seolah-olah HIV adalah penyakit orang jahat dan berperilaku buruk,” kata Ahyani. Stigma tersebut harus dihilangkan agar penderita tidak sungkan untuk melakukan pengecekan.
Ia mengimbau agar warga selalu mencegah serangan penyakit tersebut. Jika sudah telanjur mengidap HIV/AIDS, warga diharapkan segera melakukan pengecekan secepat mungkin. Petugas kesehatan, kata dia, akan mendampingi penderita hingga sembuh.
Adapun untuk menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sudah meminta semua pusat kesehatan masyarakat di Bandung menambah tugasnya. Ia menambah fungsi puskesmas agar dapat menangani penyakit berat. “Kota Bandung sudah punya puskesmas 24 jam supaya warga enggak usah repot ke rumah sakit. Pada dasarnya, puskesmas itu seperti rumah sakit kecil,” tutur Ridwan Kamil.
PERSIANA GALIH