TEMPO.CO, Jakarta - Empat aktivis antikorupsi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil menyambangi gedung Komisi Pemberantasan Korupsi kemarin.
Salah satu aktivis, yang juga anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch, Emerson Yuntho, mengatakan kedatangannya untuk menemui pimpinan KPK.
"Kami akan meminta KPK menelusuri nama-nama calon panitia seleksi pimpinan KPK," kata Emerson di gedung KPK, Senin, 18 Mei 2015.
Dia mengaku mendapat daftar nama tersebut dari masyarakat. Namun, kata Emerson, nama-nama tersebut yang akan diajukan Sekretaris Negara kepada Presiden Joko Widodo.
Ada 12 nama yang digadang-gadang menjadi anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK. Mereka adalah Saldi Isra, akademikus; Zainal Arifin Mochtar, Direktur Pusat Kajian Antikorupsi; Jimly Asshidiqie, mantan hakim Konstitusi; serta Tumpak Panggabean Hatorangan, mantan pimpinan KPK.
Ada pula Refly Harun, praktisi hukum; Erry Riyana Hardjapamekas, mantan pimpinan KPK; Oegroseno, mantan Wakil Kepala Polri; Romli Atmasasmita, akademikus; Margarito Kamis, akademikus; Chairul Huda, akademikus; Imam Prasodjo, akademisi; dan Abdullah Hehamahua, mantan penasihat KPK.
Menurut Emerson, ada beberapa nama yang diduga bermasalah. Namun, dia masih belum mau menyebutkan siapa saja pihak-pihak yang dianggap tak layak menjadi anggota panitia seleksi calon pimpinan KPK itu.
LINDA TRIANITA