TEMPO.CO, Pangkalpinang - Dewan Pimpinan Daerah I Partai Golkar Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih belum berani membuka pendaftaran bakal calon kepala daerah karena masih menunggu keputusan incraht terhadap kepengurusan Golkar.
Meski dikenal sebagai loyalis Golkar kubu Aburizal Bakrie (ARB), Golkar Bangka Belitung memilih pasif walaupun pendaftaran bakal calon kepala daerah akan berakhir pada 6 Juli 2015.
"Saya sengaja belum membuka pendaftaran. Memang ARB sudah menang di PTUN. Tapi, jika keputusannya ke depan kubu Agung Laksono yang menang dan saya sudah buka pendaftaran, saya bisa dipidana. Jadi tunggu saja dulu," ujar Ketua DPD I Golkar Bangka Belitung Hidayat Arsani kepada Tempo, Rabu, 20 Mei 2015.
Hidayat mengatakan pihaknya masih menunggu perintah dari ARB untuk kelanjutan keterlibatan Golkar Bangka Belitung pada pilkada empat kabupaten yang akan digelar Desember 2015. "Saat ini memang sudah ada beberapa bakal calon yang sudah merapat dan mencoba mendaftarkan diri di Golkar. Namun kita belum bisa berikan jaminan. Semua masih menunggu," katanya.
Dengan menangnya ARB di PTUN dan membatalkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM terkait dengan kepengurusan Golkar kubu Agung Laksono, kata Hidayat, pihaknya akan melanjutkan keputusan ARB yang memecat empat anggota DPRD Bangka Belitung dan dua ketua Golkar tingkat II karena bergabung dengan kubu Agung Laksono.
"Segera mungkin kita siapkan usulan untuk dilakukan proses pergantian antar-waktu (PAW). Itu kesalahan mereka sendiri. Coba-coba jadi ISIS, alias Ikut Sana Ikut Sini," tuturnya.
SERVIO MARANDA