TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pegawai negeri sipil belum sepenuhnya bisa memaknai Hari Kebangkitan Nasional. Sebabnya, Kebangkitan Nasional seharusnya tergambar pada pelayanan di Pemerintah Provinsi DKI.
"Gaji besar, tapi kerjanya tak benar," kata Basuki di Lapangan Eks IRTI Monumen Nasional, Rabu, 20 Mei 2015.
Ahok, sapaan Basuki, memimpin upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-107. Upacara itu dihadiri jajaran satuan kerja perangkat daerah dan para pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam lirik lagu Bagimu Negeri, Ahok memberi contoh, pengorbanan warga negara bahkan diwakili melalui penyerahan jiwa dan raga. Sedangkan pada zaman modern, ia berujar pengorbanan melalui pelayanan justru lebih mudah. Meski begitu, tak banyak pegawai yang melakukan hal tersebut.
Menurut Ahok, masyarakat tak menuntut para pegawai menyerahkan jiwa dan raganya. Mereka hanya menginginkan pelayanan yang baik. "Rakyat tak pernah minta jiwa dan raga, tapi diminta tak korupsi saja, kok susah sekali," ucapnya.
LINDA HAIRANI