TEMPO.CO , Jakarta: Kelompok teroris Negara Islam di Suriah dan Irak (ISIS) kembali membuat kehebohan setelah mengunggah sebuah rekaman video yang menunjukkan seorang milisi bertopeng menghajar beberapa pria yang berbaris dalam posisi jongkok dekat dinding.
Tampak dalam video dia menginjak seorang laki-laki yang mencoba untuk mempertahankan diri. Pria misterius itu juga meninju laki-laki tadi dengan laras senapan serbu. Dan, pada satu momen tertentu ia memukul kepala korban dengan gagang senjatanya.
Setelah kelihatan puas, dia kemudian mendorong korban ke samping ke seorang rekan yang menyambutnya dengan cambuk di tangan.
Tindakan keji milisi ISIS tersebut diduga sebagai bentuk penegakan aturan ketat tentangan larangan merokok bagi anggota ISIS. Mereka membahasakannya dengan dengan sebutan "bunuh diri perlahan" dan menganggap merokok tidak Islami.
Siapapun yang ditemukan merokok di atas tanah milik ISIS akan dicambuk di depan umum, didenda secara besar-besaran atau bahkan dieksekusi.
Abu Mohammad Hussam, pendiri Raqqa is Being Slaughtered Silently (RBSS), sebuah kelompok anti-ISIS, mengatakan, saat seseorang pertama kali ketahuan merokok akan ditangkap dan dicambuk sebanyak 40 cambukan.
"Jika ia ketahuan merokok lagi, ia akan dicambuk dan dipenjara. Pada kesempatan ketiga, dia akan dibawa ke sebuah kamp di pedesaan dan didenda sejumlah besar uang," kata Abu Mohammad.
Namun aturan merokok di kalangan milisi ISIS dilaporkan sering menyebabkan perkelahian. Terakhir 12 anggota ISIS diberitakan tewas pada Februari lalu setelah terlibat perkelahian karena para korban menolak jari mereka dipotong.
MIRROR | MECHOS DE LAROCHA