TEMPO.CO, Washington - Departemen Kehakiman Amerika Serikat mendakwa enam warga negara Cina dengan spionase ekonomi dan pencurian rahasia dagang. Seperti dilansir Voice of America edisi 19 Mei 2015, mereka diduga mengakses teknologi rahasia AS dan berbagi dengan universitas dan perusahaan yang dikendalikan oleh pemerintah Cina.
Pejabat AS di Washington mengumumkan dakwaan terhadap enam orang itu Selasa 19 Mei 2015. Para terdakwa, semuanya berkewarganegaraan Cina, termasuk Hao Zhang, yang kini dalam tahanan, rekan insinyur nya Wei Pang dan empat insinyur Cina lainnya dan profesor, mencuri rahasia dagang dari dua perusahaan teknologi AS, Skyworks Solutions dan Avago Technologies.
Perusahaan-perusahaan Amerika itu memproduksi filter frekuensi radio yang dikenal sebagai FBARs (film tipis pengumpul resonator akustik). Ini adalah perangkat yang digunakan dalam telpon seluler dan perangkat mobile lain yang memproses sinyal nirkabel untuk masuk dan keluar.
Pang dan Zhang mendapat gelar doktor di bidang teknik listrik dari sebuah universitas di California pada tahun 2005 dan kemudian masing-masing mulai bekerja untuk Avago dan Skyworks.
Menurut surat dakwaan itu, selama tahun 2006 dan 2007 dua insinyur terlatih AS itu, bersama-sama dengan rekan-konspirator lainnya, mendekati universitas dan perusahaan Cina dengan mengajukan proposal untuk memulai memproduksi chip FBAR di Cina.
Pada tahun 2008, mereka mulai bekerja dengan Universitas Tianjin untuk membangun fasilitas fabrikasi FBAR, sambil terus bekerja di Avago dan Skyworks. Satu tahun kemudian mereka mengundurkan diri dari perusahaannya di tempat dia bekerja dan mengambil jabatan guru penuh waktu di sekolah, kemudian membentuk sebuah perusahaan untuk memproduksi FBARs secara massal.
Empat orang lain yang didakwa bersama Pang dan Zhang adalah Jinping Chen, Zhang Huisui, Chong Zhou dan Zhao Gang. Para terdakwa, semuanya berkisar di usia 26 sampai 41 tahun, dituduh mencuri kode sumber komputer dan prosesnya, spesifikasi, desain tata letak dan dokumen lainnya dari perusahaan teknologi Amerika, berbagi informasi di antara mereka sendiri, dan dengan orang lain yang bekerja untuk Universitas Tianjin.
"Para terdakwa memanfaatkan akses dan pengetahuan tentang teknologi AS yang sensitif, memperolehnya secara ilegal dan berbagi rahasia dagang AS dengan (China) untuk keuntungan ekonomi," kata John Carlin, asisten jaksa agung untuk isu keamanan nasional.
David Johnson dari Biro Penyelidik Federal (FBI) AS mengatakan, tindakan yang dituduhkan dalam dakwaan mengungkapkan "upaya metodis dan tanpa henti oleh kepentingan asing untuk memperoleh dan memanfaatkan teknologi AS yang sensitif dan berharga melalui penggunaan individu yang beroperasi di Amerika Serikat." "FBI berkomitmen untuk membasmi spionase industri yang menempatkan perusahaan-perusahaan AS mengalami kerugian di pasar global," katanya.
Zhang ditangkap di Los Angeles pada 16 Mei ketika ia tiba dalam penerbangan dari Cina. Dia menghadapi maksimal 50 tahun penjara jika terbukti bersalah. Perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk lima terdakwa lainnya.
VOANEWS | ABDUL MANAN