TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat menilai demokrasi di kawasan Asia Tenggara menuju pada arah yang positif. Meskipun beberapa negara di kawasan mengalami pergolakan. Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Anthony John Blinken yang sedang berkunjung ke Indonesia menyatakan demokrasi tidak bisa dinilai dari satu momen atau kejadian, melainkan sebuah peristiwa yang terus berkelanjutan.
“Anda harus melihat gambaran secara keseluruhan, arah dari hal-hal yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir, bukan beberapa hari terakhir,” kata Blinken di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat, @america, Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.
Blinken menyatakan demokrasi tidak bisa dicapai dalam sekejap atau satu malam saja. Esensi demokrasi adalah upaya yang keras dari hari ke hari untuk membentuk masyarakat yang menghargai nilai-nilai hidup dan aspirasi rakyat. Bukan sekadar pemilu, atau kampanye. Tapi menjaga hak-hak warga untuk menyuarakan pendapat, membangun institusi yang transparan, serta menegakkan budaya toleransi, saling menghormati dan memahami tanpa memandang agama, etnis atau kebangsaannya.
Terkait hal itu, Blinken menilai demokrasi di Asia Tenggara telah menuju arah yang tepat. Hal tersebut dia lihat di beberapa negara, termasuk Vietnam, negara yang dikunjunginya sebelum ke Indonesia. “Yang saya lihat di beberapa negara termasuk Vietnam adalah gerakan demokrasi ke arah yang lebih terbuka, lebih demokratis. Itu kemajuan,” kata Blinken yang berada di Jakarta dalam rangka mempersiapkan kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat beberapa bulan mendatang.
Di Vietnam, kata dia, saat ini orang lebih bebas mengemukakan pendapat, berserikat dan berkumpul mengkritik pemerintah serta partai. Selain itu, 22 juta rakyat yang memiliki akun Facebook serta 30 juta yang telah mempunyai akses ke Internet juga merupakan sebuah kemajuan dalam berdemokrasi.
Namun, dia juga mengakui adanya tantangan yang masih harus diatasi. “Kita masih melihat banyak orang ditahan, ditangkap diintimidasi, dan dipukuli karena menyampaikan pendapat. Jadi banyak yang harus dilakukan, tapi arahnya telah jelas,” kata dia sambil menegaskan kisah transisi demokrasi Indonesia dapat menginspirasi negara-negara di kawasan.
NATALIA SANTI