TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), meminta sekolah tegas menolak intervensi dalam proses penerimaan siswa baru. “Gubernur juga gak intervensi, apalagi yang lain. Harus ada ‘declare’ dari pejabat tertinggi, jangan ada intervensi,” katanya di tengah pertemuan dengan perwakilan kabupaten/kota membahas pengalihan pengelolaan sekolah menengah atas di Gedung Sate, Bandung, 21 Mei 2015.
Aher bercerita soal anaknya yang mendaftar ke SMA 3 Bandung pada 2008, di tahun pertamanya menjabat gubernur. “Anak saya daftar ke SMA 3 gak lulus, selesai. Masuk ke SMA 20, akhirnya diterima di ITB juga. Sekarang sudah lulus,” kata dia.
Dia ingat saat itu sempat heran karena pihak SMA 3 tak kunjung mengumumkan hasil penerimaan siswa barunya. “Saya curiga, kenapa tidak dilakukan pengumuman? Apa gara-gara ini,” kata Aher.
Saat menyambangi sekolah itu, Aher baru tahu pihak sekolah ragu mengumumkan gara-gara anaknya tidak lulus masuk SMA 3. “Ternyata pada ketakutan karena anak gubernur tidak lulus. Saya bilang, jangan merepotkan bapak/ibu kalau anak saya gak lulus,” kata Aher.
“Mereka gembira, ada yang bilang, kalau gitu kami berani menolak yang lain-lain.”
Aher mengatakan, saat ini proses seleksi siswa pendaftaran siswa baru sudah terbuka. “Istilahnya passing-grade terbuka. Kalau terlempar, ya terlempar.”
AHMAD FIKRI