TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pedagang ditemukan tewas di rumahnya, Kompleks KFT Blok A6 Nomor 22, RT 02 RW 11, Cengkareng Barat, Jakarta Barat, Kamis, 21 Mei 2015. Pedagang bernama Syafrianto Jono alias Erren itu menderita luka parah pada bagian kepala. "Diduga, pembunuhnya lebih dari satu orang dan orang dekat dengan korban," kata Kepala Kepolisian Sektor Cengkareng Komisaris Sutarjono.
Dugaan itu muncul karena tidak ada pintu atau jendela rumah korban yang rusak. Di rumah itu juga terpasang kamera pengawas yang diarahkan ke pintu gerbang. "Dari CCTV, tidak terlihat ada orang masuk," ucap Sutarjono.
Malik Warsono, Ketua RT 02 RW 11, menuturkan tetangga mengetahui pembunuhan itu setelah adik ipar korban, Ivan, mendatangi rumah Ketua RW 11 pada pukul 05.00. "Dia memberi tahu bahwa kakak iparnya dibunuh, kemudian Pak RW manggil orang-orang yang ada di masjid, termasuk saya," tutur Malik.
Saat tetangga datang ke rumah korban, tubuh Syafrianto sudah membujur kaku dalam keadaan telentang. "Kemungkinan meninggalnya sudah lama kalau itu," kata Malik.
Menurut Roso, penjual nasi goreng yang berada di perempatan gang menuju rumah Erren, tidak ada kendaraan yang hilir-mudik saat pembunuhan itu terjadi. "Semalam itu sepi banget," ujar Roso. Dia juga tidak melihat atau mendengar sesuatu yang mencurigakan.
Baca Juga:
Polisi menerjunkan dua anjing pelacak untuk mencari jejak pelaku. Anjing pelacak tersebut berlari ke luar kompleks rumah Erren, menerobos portal, lalu berputar-putar tak jauh dari portal. Adapun barang milik korban yang hilang antara lain laptop, telepon genggam, uang tunai Rp 17 juta, dan satu tiket pesawat ke Singapura.
"Identitas pelaku sudah di tangan polisi dan sedang dilakukan pengejaran. Semoga ada hasil dalam waktu dekat," tutur Sutarjono.
DINI PRAMITA