TEMPO.CO , London:Dua korban sunat kelamin perempuan (FGM) tengah menggalang kampanye pertama di Inggris untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong para perempuan untuk memberikan tekanan pada publik agar praktek sunat dihilangkan.
Keduanya, Aissa Edon dan Hoda Ali bersama pelajar Mabel Evans dan Kain Egan muncul dengan ide bahwa tidak ada seorangpun di Inggris yang telah menggunakan kampanye dengan poster atau billboard untuk menyoroti praktek sunat kelamin perempuan seperti yang dipraktekan di beberapa negara Afrika.
Kampanye mereka ini diluncurkan di tengah tekanan publik yang semakin besar pada pihak berwenang untuk mengambil tindakan menghentikan sunat kepada perempuan yang telah dilarang di Inggris selama 30 tahun. Namun, masih dipraktekkan.
"Seperti korban lain, saya hidup dengan konsekuensi dari FGM tiap hari dan sangat menakjubkan bahwa orang-orang muda ini memilih untuk berdiri dengan kami," kata Ali, seorang perawat kesehatan seksual di sebuah rumah sakit London dan wali dari kelompok amal anti-FGM '28 Too Many'.
Ali menjelaskan, dia mengalami sunat pada usia tujuh tahun di negara asalnya Somalia sebelum kemudian melarikan diri dan menetap di Inggris. Meskipun melewatkan banyak pengobatan dan operasi, namun ia tidak akan pernah bisa memiliki anak.
Rencananya mereka akan menampilkan kampanye pertama tersebut dengan menunjukkan foto anak perempuan dan seorang wanita beda usia dengan tulisan "FGM" di dahi mereka. Kampanye tersebut akan ditampilkan di beberapa situs di barat London selama Mei dan Juni mendatang.
"Mendidik orang adalah penting untuk mengakhirinya dan juga untuk memastikan bahwa mereka yang telah mendapatkan FGM mendapatkan perawatan kesehatan yang dibutuhkan," kata Ann-Marie Wilson, Direktur eksekutif 28 Too Many.
Dikutip dari laman Foxnews, sekitar 137 ribu perempuan dan anak perempuan di Inggris dan Wales telah disunat dan diyakini dapat menyebabkan masalah fisik dan psikologis. Sementara 60 ribu perempuan di bawah usia 15 tahun masuk daftar antrian untuk disunat. Di seluruh dunia, lebih dari 130 juta anak perempuan telah disunat.
FOXNEWS | MECHOS DE LAROCHA