TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar menargetkan penambahan ruang terbuka hijau dengan total luas 50 hektare hingga akhir tahun 2015. Target ini bertujuan memenuhi syarat ruang terbuka hijau 30 persen dari total luas wilayah.
"Proses inventarisasinya sudah dimulai," kata Nandar di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak Bahari di Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Kamis, 21 Mei 2015.
Nandar menjelaskan, luas ruang terbuka hijau baru mencapai 10-11 persen. Untuk menambahnya, nilai anggaran pembebasan lahan tahun ini mencapai Rp 2,234 triliun. Rinciannya, Rp 420 miliar untuk menambah lahan pemakaman umum, dan Rp 1,8 triliun untuk taman.
Nandar berkata, prioritas sumber penambahan ruang terbuka hijau berasal dari lahan telantar milik pemerintah DKI. Sisanya lahan milik warga yang ingin dijual. Lahan ini akan melalui tahap verifikasi dokumen kepemilikan di Badan Pertanahan Negara dan penelitian aspek legal di notaris.
Saat ini, ujar Nandar, sudah ada 159 titik lahan tersebar di Jakarta yang akan dibebaskan. Mayoritas lahan itu terletak di wilayah Jakarta Timur karena wilayahnya paling luas dan mencapai 28 persen dari total luas wilayah DKI Jakarta.
Kendala tersulit, Nandar mengatakan, pembebasan lahan di Jakarta Pusat yang luasnya hanya 48 kilometer persegi. Harga lahan di jantung Kota Jakarta ini kerap lebih mahal dari harga nilai jual objek pajak. "Tiap ada lahan kosong, pasti harganya selangit," ucap Nandar.
LINDA HAIRANI