TEMPO.CO, Makassar - Manajemen PSM Makassar menolak Piala Kemerdekaan yang rencananya akan digulirkan Tim Transisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia pada Juni mendatang. Alasannya, legalitas turnamen tersebut masih dipertanyakan, sehingga PSM khawatir akan dikenai sanksi oleh PSSI jika ikut kemauan Tim Transisi.
"Kalau kami ikut, apa ada yang menjamin kita tidak kena sanksi oleh PSSI. Untung kalau tidak. Kalau disanksi, siapa yang mau bertanggung jawab?" ujar Direktur Klub PSM Sumirlan, Kamis, 21 Mei 2015.
Menurut Sumirlan, PSM bakal menghelat laga persahabatan di Makassar dengan melaksanakan pertandingan yang melibatkan klub papan atas Liga Indonesia. Laga ini direncanakan bakal dilaksanakan sebelum bulan Ramadan. Sumirlan berupaya agar laga persahabatan ini bisa terwujud. Saat ini ia tengah berusaha mencari sponsor.
Dia mengatakan sebagai langkah awal, PSM bakal melakukan beberapa penjajakan dengan klub yang berkiprah di kompetisi QNB League, seperti Arema Cronus, Persebaya Surabaya, dan Persib Bandung. "Klub-klub ini yang akan kami undang. Tapi ini baru rencana, semoga saja teralisasi," kata Sumirlan.
Saat ini, menurut Sumirlan, skuad PSM belum resmi dibubarkan. Namun pemain diliburkan, sehingga pemain bebas untuk berkiprah di mana saja. Pemain asing juga bebas mencari klub. Manajemen tidak melarang pemain untuk mencari klub lain.
Sumirlan berharap seluruh pemain tetap menjaga kebugaran dan kesehatan, meskipun dalam kondisi libur. Hal ini sebagai bentuk langkah antisipasi jika turnamen tersebut betul-betul dihelat. Selain itu, kekosongan kompetisi ini juga dimanfaatkan manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap pemain. Beberapa pemain akan dipertimbangkan untuk tetap berkostum PSM musim depan.
"Kan, sesuai yang tercantum dalam draft, kontrak pemain berakhir pada Januari tahun depan," kata Sumirlan.
Striker PSM, M. Rahmat, menyambut gembira soal rencana manajemen yang ingin menggulirkan laga persahabatan. Rahmat berharap turnamen tersebut bisa terwujud, karena dia mengaku kebersamaan skuad PSM tidak berakhir begitu saja.
"Saya anggap semuanya saudara. Sangat disayangkan kalau PSM diliburkan begitu saja. Pemain pasti ingin berkompetisi, apa pun format pertandingannya," ucap Rahmat.
Sementara itu, pelatih kepala sementara PSM Hans Peter Scahller juga berencana bertolak ke Austria. Saat ini ia hanya berharap manajemen tetap bisa mempertahankan pemain hingga musim depan. "Tim resmi diliburkan. Jadi waktu ini saya manfaatkan untuk balik ke kampung halaman," ujar dia
Adapun striker PSM Nemanja Vucicevic juga belum memiliki rencana lain seusai tim diliburkan. Namun pemain berkepala pelontos ini juga akan meninggalkan Makassar. "Mungkin saya ke Serbia karena saya punya keluarga," kata Nemanja.
DIDIT HARIYADI