TEMPO.CO, Makassar - Puluhan pedagang kaki lima yang biasa menjual di samping selatan terminal mobil Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar dibersihkan oleh PT Pelindo IV. Para pedagang ini dipindahkan ke lokasi yang sudah disiapkan di bagian depan pelabuhan. Samping gerbang utama pelabuhan.
“Sejak Selasa lalu, kami dilarang berjualan, karena Presiden Joko Widodo mau datang,” kata seorang pedagang kaki lima Salma (45 tahun) kepada Tempo di Pelabuhan Makassar, Jumat, 22 Mei 2015.
Menurut Salma, karena tidak boleh berjualan di sekitar terminal penumpang, maka sebagian pedagang memilih libur. Pasalnya, lokasi yang disiapkan Pelindo sepi dari pengunjung. “Informasinya, setelah presiden pergi baru kami boleh kembali menggelar dagangan di tempat semula,” katanya.
Dia menambahkan, selama 15 tahun berdagang di Pelabuhan Makassar, penghasilan pedagang terus menurun. Penyebabnya adalah jumlah penumpang kapal laut yang juga terus menurun. “Tapi kami tetap berjualan karena hanya ini yang bisa kami lakukan,” kata Salma.
Dari pantauan Tempo di Pelabuhan Makassar, pagi ini ratusan petugas keamanan dari TNI dan kepolisian sudah disebar di sekitar pelabuhan. Suasana pelabuhan juga bersih dari sampah. Pengunjung yang ingin masuk diperiksa secara ketat.
Di depan pelabuhan, puluhan polisi lalu lintas mulai siaga mengatur lalu lintas, puluhan spanduk PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) dan spanduk bank milik pemerintah juga terpasang di sepanjang jalan menuju pelabuhan. Bendera merah putih sepanjang 70 meter juga dipasang di depan pagar pelabuhan. Semuanya untuk menyambut kedatangan Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri dijadwalkan berkunjung ke Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar untuk groundbreaking proyek Makassar New Port. Proyek ini menjadi salah satu pendukung program tol laut Jokowi.
Selain itu, Presiden juga akan membagikan kartu sakti kepada warga di Pelabuhan Rakyat Paotere. Tidak jauh dari Pelabuhan Makassar. Jokowi rencananya tiba setelah salat Jumat atau pukul 14.00 Wita.
MUHAMMAD YUNUS