TEMPO.CO, Surabaya - Perluasan Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Terminal Teluk Lamong, menjanjikan pelayanan lebih cepat dibanding Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Penurunan dwelling time atau waktu bongkar-muat dilakukan melalui terminal operating system (TOS) berbasis online.
“Dwelling time bisa ditekan pada tahapan post custom clearance,” kata Direktur Operasional dan Teknik Teluk Lamong Agung Kresno Sarwono kepada Tempo di dermaga, Jumat, 22 Mei 2015. Jadi kapal tidak perlu menunggu keesokan harinya jika datang melebihi jam kerja pelayanan.
Penurunan dwelling time di pelabuhan itu dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap pre-custom clearance, custom clearance, dan post-custom clearance. Tahap pre-custom clearance berkaitan dengan Kementerian Perdagangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan, dan Badan Karantina. Tahap custom clearance berkaitan dengan Bea-Cukai yang diharapkan bisa diproses setengah hari.
Begitu tahap custom clearance selesai, pembayaran bisa dilakukan secara house-to-house dengan transfer langsung melalui perbankan. “Jadi, setelah booking secara online, jam itu juga bisa langsung ke Teluk Lamong,” tuturnya. Suratnya pun bisa dikirim pihak pelayaran via online, tidak perlu menunggu keesokannya.
Pemerintah pusat mennargetkan penurunan dwelling time dari sekitar delapan hari menjadi 4,7 hari. Rinciannya, tahap pre-custom clearance selama 2,7 hari, tahap custom clearance setengah hari, dan post-custom clearance sekitar 1,5 hari.
GM Samudera Shipping Line Dadang Suhendar mengapresiasi diresmikannya Terminal Teluk Lamong. Dia mengakui terminal milik PT Pelabuhan Indonesia III itu merupakan yang tercanggih di Indonesia saat ini. Jaminan zero waiting time dan sistem online merupakan salah satu pertimbangannya mau menyinggahi Teluk Lamong. “Sistem online dan peralatan yang canggih sangat membantu menekan biaya-biaya operasional,” ujarnya. Dia berharap berbagai fasilitas di Teluk Lamong canggih dengan pelayanan yang tetap baik.
Teluk Lamong diresmikan tadi pagi oleh Presiden Joko Widodo. Kapal pertama yang singgah saat peresmian Teluk Lamong adalah milik PT Samudera Shipping Line, MV Marine BIA. Berkapasitas 1.200 TEUs, MV Marine BIA membongkar muatannya pukul 06.05 setelah bertolak dari pelabuhan Singapura.
ARTIKA RACHMI FARMITA