TEMPO.CO, Jakarta - Sudah jatuh, tertimpa tangga. Itulah yang dialami Leonita, 27 tahun. Selain uangnya hilang, Leonita diteror vendor rekanan Wawai Bride.
"Vendor rekanan Wawai itu malah telepon saya dan nagih-nagih ke saya," kata Leonita, asal Bekasi, Minggu, 24 Mei 2015.
Leonita mengaku ditagih vendor yang melakukan pemotretan prewedding. Leonita diminta membayar Rp 1,5 juta untuk menebus foto-foto yang telah selesai dicetak. "Padahal saya sudah bayar lunas Rp 3,7 juta untuk foto dan upgrade gedung," ucap Leonita.
Leonita adalah salah satu korban penipuan Wawai Bride dengan kerugian Rp 62 juta. Sang pemilik bernama Bulan Sri Wulan Sibarani dan Ali Mahmudin sempat kabur pada Ahad, 17 Mei 2015, tapi kemudian menyerahkan diri, Jumat, 22 Mei 2015.
Semua korban penipuan Wawai Bride berjumlah 63 pasang calon pengantin. Kerugian yang mereka derita mencapai Rp 1,6 miliar.
Leonita sudah meminta kemurahan hati vendor berinisial MP. Namun upayanya menemui jalan buntu. "Mereka bilang mau bantu. Eh, malah minta Rp 1,5 juta buat ambil," tuturnya. Padahal dia meminta vendor memberikan satu album plus satu kanvas saja.
Menurut mantan karyawan Wawai, Euis Purnamasari, 35 tahun, wedding organizer tersebut memiliki tunggakan ke beberapa vendor. "Models Photo, Letpro, Morning Bright, Raspberry, dan Barley," katanya.
Euis berujar, Bulan sangat galak jika ditagih vendor. "Sampai itu orang pas nagih curhat ke saya, ‘Saya yang punya uang, kok, saya yang takut nagih, ya’," ucap Euis menirukan ucapan rekan bisnis Wawai.
Wawai diketahui masih menunggak Rp 12 juta kepada Vendi. Vendi adalah vendor penyedia jasa sewa mobil pengantin. Meskipun sudah membayar uang muka, Wawai diduga belum melunasi tunggakan sewa sembilan mobil.
DINI PRAMITA