Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tokoh NU KH Achmad Siddiq Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional

image-gnews
Empat siswa memberi hormat ketika melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, 9 November 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Empat siswa memberi hormat ketika melakukan ziarah dan tabur bunga saat peringatan hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta, 9 November 2014. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jember - Universitas Jember, Jawa Timur, Senin, 25 Mei 2015, menggelar lokakarya penyusunan naskah akademik pengusulan tokoh kharismatik Nahdatul Ulana, KH Achmad Siddiq, sebagai Pahlawan Nasional.

Acara berlangsung di Aula Pertemuan Fakultas Hukum Universitas Jember. Sejumlah tokoh NU tampak hadir. Di antaranya KH Muchith Muzadi, Gus Sholahuddin Wakhid serta KH Afifudin Muhajir.

"Kami akan memprakarasai usulan untuk menjadikan KH Achmad Siddiq sebagai Pahlawan Nasional," kata Rektor Universitas Jember, Mochamad Hasan, saat membuka acara tersebut.

Hasan mengatakan, peran KH Achmad Siddiq sangat besar dalam mencairkan ketegangan yang terjadi antara organisasi kemasyarakatan, termasuk NU, dengan pemerintah Orde Baru pada 1980-an. "Ada kecurigaan pemerintah dengan ormas, karena Pancasila belum bisa diterima sebagai asas organisasi," ujarnya.

KH Muchit Muzadi sangat mendukung upaya menjadikan KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional. "Mental seorang pahlawan nasional itu ada pada KH Achmad Siddiq," ucap kiai sepuh yang akrab disapa Mbah Muchit, yang merupakan sahabat KH Siddiq ketika sama-sama nyantri di Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.

Adapun Gus Sholah mengatakan, meski dinilainya terlambat, menjadikan Kyai Siddiq sebagai Pahlawan Nasional sudah tepat. "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali," tuturnya.

Menurut Gus Sholah, peran KH Achmad Siddiq sangat besar dalam kehidupan bernegara. Dia mengatakan, kalau  masalah Pancasila belum selesai, seperti apa jadinya negara Indonesia. “Bisa jadi mengalami konflik yang tidak berkesudahan, seperti di Timur Tengah," katanya.

Makalah yang disusun Kiai Siddiq meyakinkan ulama-ulama NU menjadikan Pancasila sebagai dasar negara dan dasar setiap organisasi. "Itu sumbangsih yang luar biasa. Sudah selayaknya pemerintah memberikan penghargaan kepada almarhum Kiai Achmad Siddiq dengan gelar pahlawan nasional," ujar Gus Sholah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gus Sholah berharap tahun depan almarhum KH Achmad Siddiq sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

KH Achmad Siddiq lahir di Jember, 24 Januari 1926 dan wafat 23 Januari 1999 saat berumur 64 tahun. Dia adalah salah satu kader KH Wahid Hasyim, putra KH Hasyim Asyari.

Kiai Siddiq pernah menduduki posisi paling penting dalam NU, yakni sebagai Rais Am dalam Muktamar NU di Situbondo. Kemudian bersama Gus Dur terus membedarkan NU hingga menjadi ormas Islam yang dikenal hingga di luar negeri. Peran Kiai Siddiq, dengan era yang berda, tak kalah pentingnya dengan KH Abdul Wahab Chasbullah asal Jombang, yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada November 2014.

Koordinator lokakarya, Nurul Ghufron, mengatakan pengusulan KH Achmad Siddiq sebagai pahlawan nasional dilakukan secara obyektif tanpa didasari emosional. Sebab secara historis bisa ditelusuri kelayakannya.

Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Jember itu menjelaskan telah mengumpulkan sejumlah hasil pemikiran KH Achmad Siddiq. "Pemikiran beliau saat itu sangat menjernihkan dan merupakan solusi kebuntuan," ucap Nurul.

DAVID PRIYASIDHARTA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

40 hari lalu

Seniman monolog Butet Kartaredjasa menanggapi pelaporan dirinya ke polisi oleh relawan Presiden Jokowi. Tempo/Pribadi Wicaksono.
Jika Prabowo Jadi Presiden, Butet Kertaradjasa Cemas Soeharto Ditetapkan Pahlawan Nasional

Seniman Butet Kertaradjasa cemas bila Prabowo Subianto menjadi presiden menghidupkan kembali Orde Baru


Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

53 hari lalu

John Lie.
Anies Baswedan Sebut Nama John Lie Saat Bertemu Komunitas Indonesia Tionghoa, Siapa Dia?

Anies Baswedan menyebut nama John Lie saat acara Desak Anies bersama Komunitas Indonesia Tionghoa, di Glodok, Jakarta. Siapa John Lie?


Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

1 Desember 2023

Lafran Pane. wikipedia.com
Kisah Lafran Pane Pendiri HMI dalam Film Lafran Akan Tayang Februari 2024, Begini Perjuangannya

Lafran Pane merupakan pendiri organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Film Lafran tayang pada Februari 2024. Berikut biografinya.


Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

1 Desember 2023

Film Lafran. Facebook
Siapa Lafran Pane yang Kisah Hidupnya Ditampilkan dalam Film Lafran?

Film Lafran dibintangi Dimas Anggara sebagai Lafran Pane akan tayang pada Februari 2024. Siapa dia, apa hubungannya dengan HMI?


Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

13 November 2023

Suasana Jalan Layang Prof Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Selasa, 1 Maret 2022. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Profil Prof Mochtar Kusumaatmadja, Belum Juga Ditetapkan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional

Prof Mochtar Kusumaatmadja beberapa tahun terakhir diusulkan menjadi pahlawan nasional. Jasanya sangat besar sebagai konseptor Deklarasi Djuanda.


47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

13 November 2023

Presiden Jokowi berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat pemberian gelar pahlawan nasional kepada enam tokoh di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 8 November 2018. Salah satu di antaranya adalah kakek dari Anies Baswedan, Abdurrahman Baswedan. TEMPO/Subekti.
47 Pahlawan Nasional Ditetapkan Jokowi Sejak 2014, Termasuk Kakek Anies Baswedan hingga Ratu Kalinyamat

Siapa saja pahlawan nasional yang ditetapkan pemerintah Jokowi sejak 2014? Berikut daftar 47 tokoh pahlawan nasional, termasuk kakek Anies Baswedan.


Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Pahlawan Nasional Ida Dewa Agung Jambe, Teladan Raja Klungkung Kobarkan Perang Puputan 1908

Raja Klungkung Ida Dewa Agung Jambe dari Bali dianugerahi gelar pahlawan nasional. Tak mau tunduk Belanda, ia kobarkan perang Puputan Klungkung 1908.


Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

12 November 2023

Ida Dewa Agung Jambe merupakan Raja Klungkung kedua. Ia gugur saat melawan Belanda dalam perang puputan pada 28 April 1908. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung dan Hari Ulang Tahun Kota Semarapura, ibu kota Kabupaten Klungkung.  Foto: Istimewa
Profil 6 Pahlawan Nasional dari Ida Dewa Agung Jambe hingga Ratu Kalinyamat

Jokowi anugerahkan gelar pahlawan nasional untuk 6 tokoh antara lain Ida Dewa Agung Jambe (Bali) hingga Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah). Ini profilnya.


Pahlawan Nasional Bataha Santiago Asal Sangihe, Dihukum Mati Tak Mau Tunduk kepada Belanda

12 November 2023

Bataha Santiago. Foto: Situs Diskominfo Provinsi Sulut
Pahlawan Nasional Bataha Santiago Asal Sangihe, Dihukum Mati Tak Mau Tunduk kepada Belanda

Pahlawan Nasional Bataha Santiago asal Sangihe punya semboyan "Biar saya mati digantung tidak mau tunduk kepada Belanda".


Kematian Tragis Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur Pertama Dicegat dan Dibunuh Gerombolan PKI di Hutan Sonde Ngawi

12 November 2023

Gubernur Jawa Timur pertama, RM Suryo. Wikipedia
Kematian Tragis Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur Pertama Dicegat dan Dibunuh Gerombolan PKI di Hutan Sonde Ngawi

Gubernur Suryo, Gubernur Jawa Timur pertama yang kisah kematiannya tragis. Dicegat dan dibunuh gerombolan PKI di Hutan Sonde, Ngawi.