Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Komnas Anak Telusuri Kasus Anak Hilang di Denpasar  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Arist Merdeka Sirait. dok TEMPO/Jacky Rachmansyah
Arist Merdeka Sirait. dok TEMPO/Jacky Rachmansyah
Iklan

TEMPO.CODenpasar - Komisi Nasional Perlindungan Anak (KPA) hari ini akan bertemu dengan jajaran kepolisian di Bali untuk menelusuri keberadaan Angeline, 8 tahun, yang menghilang dari rumahnya sejak Sabtu, 16 Mei 2015.

"Hari ini bertemu dengan Poltabes Denpasar untuk meminta perkembangan informasi," kata Ketua KPA Arist Merdeka Sirait, Senin, 25, Mei 2015.

Tadi malam Arist telah bertemu dengan Margaritha, ibu Angeline, di rumahnya, di Jalan Sedap Malam No 26, Sanur, Denpasar, Bali. Pertemuan berakhir kurang menyenangkan karena Margaritha sempat histeris karena merasa tidak terima setelah rumahnya dianggap tidak layak untuk ditinggali anaknya.

Pada awalnya Arist, yang ditemani sejumlah petugas kepolisian dan puluhan wartawan, diterima dengan baik oleh Margaritha. Namun dia tidak dapat memberikan informasi yang mengarah ke terkuaknya kasus ini. "Saya tidak tahu di mana dia berada. Kalau ada informasi, langsung saya cari dan saya laporkan ke polisi," ujarnya.

Menjawab pertanyaan Arist, dia mengakui bahwa Angeline selalu berjalan kaki ke sekolah sendirian meski jaraknya cukup jauh. "Itu maunya dia. Sebenarnya saya mau mengantar," ujarnya. Dia juga mengaku sering mencubit Angeline, tapi hanya kalau dirasa anak itu agak nakal. "Kalau ada yang bilang sampai teriak-teriak itu tidak benar. Itu hanya karena dia gampang ketakutan."

Usai diwawancarai Arist, Margaritha kemudian diajak masuk ke dalam rumahnya yang ternyata di dalamnya dipenuhi oleh kandang ayam dan anjing. Arist juga diizinkan untuk melihat kamar pribadi tempat Angeline dan ibunya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Usai melihat kondisi rumah, Arist menyatakan kondisi rumah memang kurang layak untuk dihuni oleh seorang anak karena kurang sehat. Jika Angeline ditemukan, menurut dia, anak itu tidak akan langsung diperbolehkan tinggal di rumahnya, tetapi akan dibawa ke tempat lain untuk disembuhkan trauma psikologisnya.

Margaretha tak terima dengan pernyataan ini. "Saya tidak terima dengan penghinaan ini. Apa Bapak lihat bagaimana anak-anak yang tinggal di tempat orang-orang miskin?" Margaretha berteriak histeris. Menurut dia, bila Angeline ditemukan, maka anak itu akan segera dibawa ke Amerika untuk tinggal bersama bibinya.

Arist berusaha untuk menenangkan Margaritha, tapi dia malah masuk ke dalam rumah sambil berteriak-teriak. Kepada wartawan, Arist menyatakan akan tetap mengupayakan pencarian Angeline dengan bekerja sama dengan pihak kepolisian.

ROFIQI HASAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

12 jam lalu

Menteri PPPA Apresiasi Program Binaan Pertamina di Sulsel

Kunjungan kerja Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia ke Provinsi Sulawesi Selatan menjadi momentum penting dalam mengapresiasi peran Pertamina dalam mendukung pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.


Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

16 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Marak Kekerasan Anak di Sekolah, KPAI Dorong Percepatan Pembentukan Satgas Daerah dan Tim PPKSP

KPAI meminta segera dibentuk Satgas Daerah dan Tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan (PPKSP).


Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

25 hari lalu

Penanganan kasus pengeroyokan di SMP Negeri 13 Terititip, Balikpapan Timur. Instagram/PolsekBppntimur
Viral Video Bullying di Balikpapan: Pelajar SMP Dijambak dan Ditinju, Kasus Ditangani Polisi

Dunia pendidikan Indonesia kembali tercoreng dengan kasus perundungan (bullying) siswa oleh rekan-rekannya


Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Sudah Tetapkan Tersangka, Polisi Ungkap Motif Bullying di Binus School Serpong

Polres Tangerang Selatan mengungkap motif di balik bullying atau perundungan di Binus School Serpong.


Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

27 hari lalu

Penetapan tersangka dan ABH dalam kasus bullying geng pelajar Binus School Serpong di Mapolres Tangerang Selatan, Jumat 1 Maret 2024. TEMPO/Muhammad Iqbal
Satu Tersangka Bullying di Binus School Serpong sudah Bukan Pelajar

Polisi menetapkan 4 tersangka dan 8 Anak Berhadapan Hukum dalam kasus bullying di Binus School Serpong


KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

36 hari lalu

KPAI dan UPTD PPA Kota Tangerang Selatan mendatangi Polres Tangsel dalam kasus bullying di SMA Binus Serpong, Selasa 20 Februari 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
KPAI Minta Kasus Perundungan di Binus School Harus Dilakukan Secara Cepat

Komisioner KPAI Diyah Puspitarini menyatakan akan mengawal secara transparan kasus perundungan geng Binus School ini.


FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

37 hari lalu

Binus School Serpong. serpong.binus.sch.id
FSGI Imbau Masyarakat Jangan Sebar Video Perundungan Siswa Binus Serpong

FSGI mengimbau agar video perundungan itu tidak lagi disebarluaskan karena berpotensi ditiru oleh peserta didik lain.


Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

37 hari lalu

Mobil yang dinaiki Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tiba di Binus School Serpong pasca viralnya berita perundungan siswanya di Tangerang, Banten, Rabu, 21 Februari 2024. Perundungan ini menyebabkan korbannya dirawat di rumah sakit. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Korban Perundungan SMA Binus Serpong Bertemu KPAI dan PPA Tangsel, Menghindari Awak Media

Dalam pertemuan itu, KPAI memastikan korban bullying geng Binus School Serpong sudah mendapatkan pendampingan psikologis.


Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

54 hari lalu

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Save the Children Minta 3 Kandidat Tak Lupakan Isu Kesejahteraan Anak di Debat Capres Besok

Tiga calon presiden yaitu Anies Baswedan, Prabowo, dan Ganjar Pranowo diminta tak melupakan isu kesejahteraan anak di debat capres terakhir besok.


Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

57 hari lalu

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly dan jajaran menunjukkan barang bukti kasus pencabulan oleh lansia terhadap tiga anak di bawah umur di Matraman. Polisi kini menahan tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa, 30 Januari 2024. Tempo/Novali Panji
Lansia Bergelar Magister Manajemen Ditangkap karena Pencabulan Anak, Alasan karena Sayang

Tersangka pencabulan anak di Matraman disebut memiliki ketertarikan terhadap anak-anak meski tidak menikah.