TEMPO.CO, Bandung -Sebuah bus pariwisata HP Trans bernomor polisi D 7564A F yang mengangkut rombongan SD Gentra, Taman Kopo Indah, Bandung, yang meluncur dari arah Cipanas ke arah Cianjur terlibat tabrakan beruntun di Jalan Ir H Djuanda, Panembong, Cianjur, Jawa Barat, Selasa 26 Mei 2015. Dua orang tewas dan belasan lainnya menderita luka-luka. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Cianjur.
Tabrakan terjadi saat bus yang meluncur dengan kecepatan tinggi menabrak sebuah truk engkel, truk double, Toyota Avanza warna silver, Suzuki APV, dan angkutan umum. Selain mobil, bus juga melindas sepeda motor dan pejalan kaki.
Seorang penumpang bus bernama Yanti Amalia, 52 tahun, menuturkan, saat keluar tol Bogor, bus pun hampir mau menabrak mobil kijang namun berhasil selamat. Begitu sampai Ciloto, dirinya mencium bau terbakardi dalam bus. Dia pun sempat memberi tahukan sopir bus, namun, sopir bersama kondektur malah terkesan acuh.
"Kami baru pulang berwisata dari Jungle Land. Saya sudah bilang ke sopir untuk berhenti dan mengecek dulu. Tapi sopir diam saja tidak mendengarkan dan terus melaju sambil mendengarkan lagu dangdut. Keponakan saya sudah mau pingsan karena asap itu," ujar Yanti di Cianjur, Selasa 26 Mei 2015.
Rositoh, 47 tahun, saksi mata di dekat lokasi kejadian menuturkan, dari belokan tapal kuda di Cugenang, laju bus sudah tidak stabil. Benar saja begitu di Desa Mekarsari bus mengalami tabrakan disertai tiga kali suara ledakan. "Dari atas saya sudah menduga bus akan tabrakan. Benar saja pas di dekat SPBU Panembong, bus menabrak mobil bak terbuka, lalu avanza dan akhirnya menabrak angkot hingga terseret ke benteng di pinggir jalan. Terdengar tiga kali ledakan," ujarnya.
Kepala Bagian Operasional Satuan Lalu lintas Kepolisian Resor Cianjur Ajun Komisaris Wahyudin menjelaskan, tabrakan diduga akibat rem bus mengalami blong. "Korban tewas bisa bertambah melihat banyak korban yang luka berat," kata dia.
Menurut Wahyudin, evakuasi bus akan berlangsung hingga esok karena melihat situasi jalan yang pada. Sementara kendaraan lainnya sudah dievakuasi. "Sepeda motor ada di kolong bus. Evakuasi sudah kami lakukan. Untuk kendaraan-kendaraan kecil sudah mulai kami evakuasi. Namu untuk bus, karena besar, maka perlu waktu cukup," ujar Wahyudin.
Di Ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSUD Cianjur, tercatat dua korban meninggal dunia bernama Suherman, 43 tahun, asal Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Cianjur. Suherman adalah pengendara sepeda motor Yamaha Mio hitam yang terlindas bus. Korban kedua adalah Faiz, 22 tahun, asal Panembong Girang. Faiz adalah pejalan kaki.
Di Ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Cianjur, sebanyak 18 orang luka parah mendapat penanganan intensif dari tim medis. Dari delapan belas orang itu, hingga berita ini diturunkan, tiga orang di antaranya dinyatakan kritis.
DEDEN ABDUL AZIZ