Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Orang Dekat Akseyna Penyebab Kematian Mahasiswa UI Itu?  

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Tampak muka kos-kosan Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya
Tampak muka kos-kosan Akseyna Ahad Dori di Wisma Widya, Depok, Jawa Barat. TEMPO/Yolanda Ryan Armindya
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Keluarga Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam jurusan Biologi Universitas Indonesia yang ditemukan tewas di Danau Kenanga, UI pada 28 Maret 2015, memiliki keyakinan ihwal pemunculan surat Akseyna.

Menurut ayah Akseyna, Kolonel Sus Mardoto, pemunculan surat itu merupakan upaya sistematis dan bagian yang tak terpisahkan dari tindakan-tindakan lainnya yang dilakukan oleh orang-orang yang mengenal atau dikenal Akseyna secara dekat yang mengakibatkan kematian Akseyna.

“Dari surat yang dikatakan sebagai tulisan Ace, mohon kiranya pihak kepolisian dapat mencermati dengan sangat mendalam dan justru menggunakan itu sebagai pintu titik terang pengungkapan kematian anak saya, dikombinasikan dengan fakta-fakta kondisi fisik jenazah yang banyak lebam, hasil otopsi/visum, pernyataan saksi-saksi yang bertentangan/tidak konsisten, dan lain-lain,” kata Mardoto dalam situsnya yang berjudul Pernyataan Resmi Keluarga Akseyna Ahad Dori Mengenai Apa yang Selama Ini Disebut sebagai “Surat” Akseyna Ahad Dori (ACE) bin Mardoto, Senin, 25 Maret 2015.

Keluarga, Mardoto melanjutkan, juga berharap kepolisian dapat mencermati dengan sangat mendalam dan menggunakan “surat” itu sebagai pintu titik terang pengungkapan kematian anaknya, dikombinasikan dengan fakta-fakta kondisi fisik jenazah yang banyak lebam, hasil otopsi/visum, serta pernyataan saksi-saksi yang bertentangan atau tidak konsisten.

Mardoto pun berharap kepolisian dapat memberikan penjelasan/klarifikasi kebenaran tentang penemuan “surat” Ace yang diberitakan oleh banyak media diketemukan oleh pihak polisi di kamar kos Ace sewaktu polisi melakukan penyelidikan.

Pasalnya, seperti diungkapkan Mardoto dalam blognya, surat yang disebut-sebut sebagai surat yang ditulis oleh anaknya diserahkan kepadanya oleh seorang mahasiswa. Kemudian, surat itu diserahkan Mardoto kepada penyidik kepolisian.

Dia menjelaskan urutan penemuan surat itu: pada Senin, 30 Maret 2015 sekitar pukul 12.00 WIB Mardoto mendatangi Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk melihat jenazah yang diketemukan di Waduk Kenanga Universitas Indonesia. Namun, saat itu Mardoto masih ragu-ragu untuk memastikan karena sulit untuk memastikan hanya dengan melihat kondisi fisik jenazah yang banyak lebam dan raut wajah berubah jauh dari wajah anak yang selama ini dikenalinya.

Mardoto kemudian menuju Kepolisian Sektor Beji, Depok untuk melihat perlengkapan dan pakaian yang digunakan saat jenazah diketemukan. Namun, tidak diizinkan oleh salah satu anggota Polsek Beji yang ditemui dengan alasan berdasarkan foto yang dibawa Mardoto dan ditunjukkan kepada petugas tersebut dianggap tidak mirip dengan foto jenazah yang diketemukan yang dipunyai anggota Polsek Beji tersebut.

Lalu, Mardoto melanjutkan, sekitar pukul 16.00 WIB dia menuju gedung Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia untuk mencari informasi tentang Akseyna dan ditemui oleh dua pengajar jurusan Biologi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di ruang pertemuan tersebut ternyata sudah ada juga dua orang mahasiswa yang mengenalkan diri sebagai teman Ace, begitu keluarga biasa memanggil Akseyna.

“Setelah berbincang-bincang beberapa saat, salah satu dari mereka menyerahkan surat yang katanya ditulis oleh Akseyna kepada saya. Penyerahan surat itu disaksikan oleh dua pengajar jurusan Biologi tersebut. Padahal pada saat itu, saya belum mengonfirmasi atau memastikan bahwa jenazah yang berada di RS Polri Kramatjati adalah Ace, sehingga dapat dipastikan polisi belum bergerak ke tempat kost Ace,” ujar Mardoto.

Teman Akseyna, Mardoto melanjutkan, menyebutkan bahwa ia mendapatkan surat itu dari kamar Akseyna ketika ia masuk dan bahkan menginap di kamar anaknya itu pada malam sebelumnya, yakni pada Minggu malam, 29 Maret 2015.

Dari gedung Jurusan Biologi, kemudian Mardoto ke Gedung Biru (Kantor Keamanan UI) dan setelah itu sekitar pukul 17.00 WIB, Mardoto kembali menuju ke Polsek Beji. Setelah diizinkan melihat perlengkapan/pakaian yang dikenakan jenazah saat diketemukan, barulah Mardoto mengonfirmasi hasil identifikasinya bahwa jenazah tersebut adalah jenzah anaknya.

Setelah itu, dilakukan penyusunan berita acara pemeriksaan dan saat itulah Mardoto menyerahkan “surat” yang diterimanya dari seorang mahasiswa tadi kepada pihak penyidik/polisi.

“Jadi penemuan “surat” yang selama ini beredar di media massa sebagai diketemukan polisi saat melakukan penyelidikan di kamar kost Ace adalah tidak benar karena “surat” tersebut nyata-nyata bukan diketemukan oleh polisi, melainkan diserahkan langsung oleh seorang mahasiswa yang mengaku sebagai teman Ace kepada saya, kemudian saya menyerahkannya kepada penyidik/polisi,” kata Mardoto.

Keluarga Akseyna, menurut Mardoto, juga berharap kepolisian bisa memberikan penjelasan atau klarifikasi kebenaran dan penelusuran asal-usul serta motif lebih mendalam tentang tersebarnya foto “surat” Ace dalam bentuk tertempel paku di dinding.

GRACE S GANDHI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

8 jam lalu

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri berjalan usai mengikuti rapat koordinasi terkait kondisi terkini di Papua pasca penangkapan Gubernur non aktif Lukas Enembe, di gedung KPK, Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023. Berdasarkan hasil rapat tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan bahwa kondisi Papua aman dan damai pascapenangkapan Lukas Enembe. TEMPO/Imam Sukamto
TPNPB-OPM Bunuh Polisi, Kapolda: Kami Tak Akan Biarkan Mereka Bikin Kejahatan di Tanah Papua

Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengatakan tidak akan membiarkan TPNPB-OPM melakukan kejahatan di Papua.


TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

1 hari lalu

Pasukan TNI-Polri menembak mati satu anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat akan menyerang pesawat sipil yang hendak mendarat di Bandara Oksibil di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan, Jumat, 22 September 2023. [Penerangan Kogabwilhan III)
TPNPB-OPM Klaim Ada Mobilisasi Militer Buntut Pembunuhan Danramil Aradide, Ini Kata Satgas Damai Cartenz

Pengerahan pasukan TNI-Polri itu berlangsung setelah TPNPB OPM pimpinan Matius Gobai membunuh Danramil Aradide Letda Oktovianus Sogalrey.


TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

1 hari lalu

Jenazah Bripda Oktovianus Buara yang ditemukan meninggal akibat dianiaya di Dekai tiba di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa 16 April 2024. (ANTARA/HO/Dok KP3 Bandara Sentani)
TPNPB OPM Akui Tikam Anggota Polri Bripda Oktovianus Buara hingga Tewas di Yahukimo

TPNPB OPM menyatakan bertanggung jawab atas pembunuhan Bripda Oktavianus Rebuara, polisi yang bertugas di Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan.


Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

1 hari lalu

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Polisi Tangkap 3 Warga dalam Kasus Tewasnya Bripda Oktovianus di Yahukimo

Bripda Oktovianus Buara ditemukan tewas dalam kondisi bersimbah darah pertigaan jalan sekitar ruko Block B, jalan Papua, Yahukimo.


Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

1 hari lalu

Rumah korban Didi Hartanto usai dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Perumahan Bumi Citra Indah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa, 16 April 2024. ANTARA/Rubby Jovan
Cerita di Balik Penemuan Jasad Pegawai Honorer Kementerian Terkubur di dalam Rumah di Bandung

Seorang pegawai honorer kementerian berusia 42 tahun dilaporkan hilang sejak 30 Maret 2024 lalu. Jasadnya ditemukan terkubur di dalam rumahnya.


Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

2 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya


Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

2 hari lalu

Polisi usut kasus pembunuhan ibu dan anak di Palembang, Sumatera Selatan, Senin 15 April 2024. ANTARA/HO-Polrestabes Palembang
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Palembang, Polisi Selidiki Dugaan Ada Motif Lain

Motif pembunuhan ibu dan anaknya itu diduga perampokan, namun tidak ada barang berharga yang hilang di rumah.


TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

3 hari lalu

Pegiat pelanggar HAM berat yang diiniasi Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK), Jaringan Relawan Kemanuasiaan Indonesia (JRKI) dan Korban Tindak Kekerasan (kontras) melakukan aksi kamisan yang ke-804 di seberang Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 1 Februari 2024. Aksi tersebut menuntut Presiden RI Joko WIdodo untuk menuntaskan kasus-kasus pelanggaran HAM beat secara berkeadilan. TEMPO/ Febri Angga Palguna
TNI Sebut OPM Lakukan Pelanggaran HAM Berat, Bagaimana Kategorinya Berdasar UU HAM?

TNI sebut pembunuhan oleh OPM terhadap Danramil Aradide sebagai pelanggaran HAM berat. Bagaimana kategori jenis pelanggaran HAM berat sesuai UU HAM?


Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

4 hari lalu

Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian R Djajadi (tengah) didampingi Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokh Ngajib menjawab pertanyaan wartawaan saat dilokasi kejadian pembunuhan di Jalan Kandea II, Kecamatan Bontoala, Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad, 14 April 2024. Foto: ANTARA/Darwin Fatir.
Polisi Ungkap Pembunuhan Wanita Enam Tahun Lalu di Makassar, Pelaku Suami Sendiri

Polres Makassar mengungkap kasus pembunuhan seorang ibu rumah tangga berinisial J, 35 tahun, yang terjadi pada enam tahun lalu


Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

4 hari lalu

Terpidana hukuman  penjara seumur  hidup Ferdy Sambo  menjalani pemeriksaan  administratif  di Lapas Salemba, Kamis 24 Agustus 2023. Foto: Ditjendpas
Terpopuler Hukrim: Setahun Lalu Putusan Banding Vonis Mati Ferdy Sambo Dibacakan, Remisi Setya Novanto, Pilot Susi Air Dibawa ke Medan Perang

Berita mengenai setahun vonis banding Ferdy Sambo atas pembunuhan ajudannya, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat banyak dibaca.