TEMPO.CO, Singapura - Pelayanan kesehatan kini tak lagi sekedar pencegahan atau pengobatan. Ada pelayanan kesehatan paliatif yang diperuntukkan bagi pasien dengan harapan hidup sangat rendah. Di Singapura, pelayanan paliatif dilakukan lebih intensif lagi dengan kegiatan yang disebut Hospice, atau perawatan paliatif yang dilakukan di rumah.
"Bedakan dengan unit paliatif biasa yang ada di rumah sakit, Hospice Care melayani pasien sakit di rumah oleh keluarganya, pasien tak mesti lagi datang ke rumah sakit," ujar Direktur Utama sekaligus Direktur Medis, Hospice Care Singapura (HCA), Dokter R. Akhileswaran, saat diwawancarai di kantornya, 12 Jalan Tan Tock Seng, Singapura, Selasa 26 Mei 2015.
Menurut Akhiles, perbedaan paliatif dengan Hospice Care terletak pada tahap penggunaan obat oleh pasien. Apabila tubuh pasien masih mampu menerima khasiat obat dari dokter, maka upaya paliatif yang dilakukan masih upaya paliatif biasa. Namun, bila obat yang diberikan tidak lagi dapat bekerja di tubuh pasien, maka pelayanan yang diberikan sudah seharusnya masuk ke tahap Hospice Care.
Di Singapura, pasien penerima pelayanan Hospice Care biasanya pasien kanker atau penyakit kronis lain yang tak lagi punya harapan hidup. Pasien Hospice Care juga banyak orang-orang tua dengan sakit yang tak lagi mampu ditolong. Pelayanan paliatif jenis ini melibatkan fungsi dan peran keluarga untuk melakukan tidakan medis dasar yang biasa dikerjakan oleh tenaga medis.
"Misalnya bagaimana cara merawat pasien yang sudah tidak lagi mampu duduk dengan baik," ujar Suster Kadhiva Nathan, tenaga medis Hospice Care Jurong yang memberikan pelayanan kesehatan untuk paliatif di sekitar daerah komuter Singapura.
Menurut Akhiles, ada dua bentuk Hospice Care, yaitu in house atau home hospice. Pelayanan paliatif ini dilakukan dengan cara tenaga medis datang ke rumah pasien. Sedangkan bentuk lainnya adalah Day Hospice. Pasien dirawat di rumah sakit yang menyediakan pelayanan paliatif. Lama pemberian pelayanan ini tergantung dari permintaan pasien dan keluarganya.
Bentuk pelayanan Hospice Care hampir sama dengan paliatif biasa. Seperti manajemen emosi pasien dengan sakit kronis, pemberian obat penghilang rasa sakit, juga pembenahan mental dan psikologi.
Saat datang ke rumah untuk merawat pasien, tenaga medis yang terdiri dari dokter, paramedis, konselor kesehatan dan petugas administrasi ini juga diberi kewenangan untuk memberikan pelatihan medis kepada keluarga.
"Kami melakukan pelatihan paliatif kepada keluarga, karena banyaknya pasien sakit yang sudah tidak memiliki harapan hidup meminta untuk meninggal di rumah, inilah yang kami penuhi," ujar Akhiles.
CHETA NILAWATY