TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menerima surat yang dilayangkan pemimpin sekte Lia Eden, Kamis malam, 28 Mei 2015. Dia menyuruh anak buahnya membaca surat itu. "Kalau saya baca, nanti saya ketularan jadi pengikutnya," kata Ahok, seraya tertawa, di Balai Kota, Jumat, 29 Mei 2015.
Sebelumnya, Lia Eden mengantar surat untuk Ahok ke Balai Kota. Lia tergerak karena merasa diutus Tuhan untuk mengusulkan mantan Bupati Belitung Timur itu menjadi presiden. Menurut Lia, Ahok ialah satu-satunya sosok yang kualitas kepemimpinannya setara dengan Presiden Joko Widodo.
Selain itu, dalam isi suratnya, Lia juga menyatakan Ahok ialah pemimpin tegas dan cerdas. Bahkan dia meyakini Ahok bakal menyelamatkan Indonesia dari angkara murka layaknya Hanoman dan Sun Go Kong.
Ahok enggan menanggapi serius ramalan yang disampaikan Lia Eden ihwal DKI Jakarta bakal diguncang gempa pada akhir Mei 2015.
Tak hanya Ahok yang mendapat surat dari Lia Eden. Presiden Joko Widodo pun pernah dikirimi surat oleh perempuan ini beberapa waktu lalu. Lia Eden menyesalkan konflik KPK dengan Polri dan penangkapan Novel Baswedan. Lia meminta Jokowi melawan tudingan bahwa dia hanya petugas partai.
Lia bebas dari penjara pada April 2011. Pada 2009, dia divonis bersalah karena terbukti melakukan tidak pidana yang melukai perasaan umat beragama.
Selain itu, Lia terbukti melakukan perbuatan yang pada pokok bersifat permusuhan dan agar orang lain tidak memeluk agama lain. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan hukuman 2,5 tahun penjara terhadapnya.
RAYMUNDUS RIKANG