TEMPO.CO, Cikarang - PT Suzuki Indomobil Motor resmi membuka pusat perakitan mobil keempat di Indonesia. Pabrik seluas 137 hektare ini diklaim menjadi yang terbesar setelah 40 tahun melakukan aktivitas produksi di Tanah Air.
"Pabrik ini untuk mengintegrasikan produksi yang selama ini terpisah-pisah," ujar CEO Suzuki Motor Corporation Osamu Suzuki saat peresmian pada Jumat, 29 Mei 2015.
CEO PT Suzuki Indomobil Indonesia Shuji Oishi mengatakan pabrik perakitan keempat ini berkapasitas 200 ribu unit per tahun. Investasi pendirian pabrik mencapai US$ 1 miliar.
Pabrik dilengkapi fasilitas power train production seluas 35 ribu meter persegi untuk keperluan engine casting, engine machining, dan engine assembling. Sedangkan untuk fasilitas perakitan, pabrik dilengkapi sarana pressing, welding, painting body, resin, seat, assembling, dan final inspection.
Untuk melengkapi aktivitas produksi, pabrik juga dilengkapi sarana high way test truck. Fasilitas ini berguna untuk menguji kompetensi mobil pada tahap akhir setelah dirakit.
Osamu Suzuki berjanji pabriknya bakal memperbanyak produksi mobil yang berorientasi ekspor. Target ekspor saat ini masih 13 persen dari total produksi. "Secara perlahan-lahan, persentase ekspor akan kami tingkatkan," kata Osamu Suzuki.
Pabrik bakal berfokus untuk produk baru Suzuki yang akan keluar di pasaran pada dua tahun ke depan. Untuk sementara, pabrik masih memproduksi mobil Suzuki jenis Ertiga 1.400 cc, Karimun Wagon 1.100 cc, dan transmisi roda empat.
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dalam sambutannya meminta Suzuki terus meningkatkan ekspor ke wilayah ASEAN. Permintaan ini disampaikan dalam rangka mendukung program pemerintah meningkatkan ekspor sebesar 300 persen pada 2019.
"Kami akan dukung rencana Suzuki meningkatkan kinerjanya," ucap Rachmat.
ROBBY IRFANY