TEMPO.CO, Depok - Kepala Bidang Kependudukan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Depok Zaenah mengatakan Depok menjadi tujuan imigran karena harga sewa rumah yang murah. Terlebih Depok dekat dengan Jakarta. Menurut dia, para pengungsi yang sebagian besar warga Ethiopia itu sudah mendaftar ke UNHCR. Menurut pendataan Dinas Kependudukan, mereka tersebar di Pancoran Mas, Kemiri Muka, dan Tanah Baru. "Mereka sudah terdaftar sebagai pengungsi dan pencari suaka," katanya, Jumat, 29 Mei 2015.
Sejak awal Januari 2015 hingga saat ini, tim gabungan Kantor Imigrasi Depok telah menjaring 268 imigran. Dari jumlah itu, 192 orang adalah warga Ethiopia. Tujuan para pengungsi itu sebenarnya Australia. Namun karena Negeri Kanguru belum menerima, mereka menjadikan Indonesia sebagai tempat tinggal sementara. "Biasanya hanya sementara, sambil mengurus dokumen UNHCR ke Australia," ujar Zaenah.
Ia menuturkan warga Ethiopia mencari suaka karena di negara asal mereka dimusuhi pemerintah. Mayoritas pengungsi merupakan muslim. "Mereka seperti warga Rohingnya, yang dimusuhi negaranya sendiri," ucapnya. "Orang Ethiopia paling banyak di perumahan Darussalam, RW 07, Kecamatan Pancoran Mas."
Ia menambahkan, 180 warga negara asing terdaftar di Depok sebagai pelajar/mahasiswa dan pekerja. "Tidak ada masalah untuk mereka jika tinggal di Depok saat ini. Sifatnya sementara dan mereka mendapatkan uang Rp 1 juta per bulan dari UNHCR," ujarnya.
IMAM HAMDI