Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Keperawanan Gadis Ini Dilelang di Sarang ISIS

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Seorang wanita dari masyarakat minoritas, yazidi, mencium bangunan kuil Lalish di kota Sheikh Hadi, Irak, 20 September, 2014. Kelompok ISIS mempercayai bahwa kelompok Yazidi adalah orang Muslim yang keluar dari Islam. REUTERS
Seorang wanita dari masyarakat minoritas, yazidi, mencium bangunan kuil Lalish di kota Sheikh Hadi, Irak, 20 September, 2014. Kelompok ISIS mempercayai bahwa kelompok Yazidi adalah orang Muslim yang keluar dari Islam. REUTERS
Iklan

TEMPO.COBagdad - Seorang remaja perempuan Yazidi mengaku menjadi budak nafsu para pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) selama beberapa bulan. Ia bersama adiknya diperkosa hampir setiap hari, setelah mereka dijual dalam sebuah lelang keperawanan. Ia kini tengah mengandung tanpa diketahui siapa ayah jabang bayi itu. 

"Setiap hari rasanya seperti memilih antara kematian dan kematian," kata gadis 17 tahun ini, seperti ditulis Mail Online. Ia kerap diperkosa beramai-ramai, dan jika menolak, pahanya disiram air panas. 

Baca juga :Nekat Berjudi dan Berduaan, 15 Wanita-Pria Dihukum Cambuk

Selama di sarang ISIS, ia berada di bawah penguasaan seorang pejuang bernama Al-Russiyah. Ia mengaku kerap menerima pukulan dari “pemilik”-nya itu dan juga pengawalnya. 

Remaja, yang kini tengah hamil tiga bulan, ini diculik Agustus lalu setelah para pejuang ISIS menyerbu Kota Shingal—juga dikenal sebagai Sinjar. Ribuan kaum Yazidi kini hidup di pengungsian setelah serangan itu. 

Ia diborgol dan ditahan di sebuah hotel oleh pejuang ISIS, bersama sejumlah perempuan berpakaian minim lain dan gadis-gadis muda di Mosul, Irak. Dia kemudian pindah ke ibu kota ISIS, Raqqa, di mana ia dan puluhan perempuan lain menjalani pemeriksaan keperawanan. "Ada 40 perempuan yang kemudian dikumpulkan dalam satu ruangan, termasuk saya," ujarnya. 

Baca juga: Di Pesawat, Pastor Ini Sentuh Penumpang Wanita yang Tertidur  

Setelah itu, masuk sekelompok orang yang ternyata adalah para pembeli mereka. Ia dibeli oleh Al-Russiyah, berasal dari Chechnya, beserta adiknya—yang masih berusia 10 tahun—dan dua gadis lain dalam sepuluh menit.

Setiap pagi, Al-Russiyah akan menelanjangi gadis-gadis yang dibelinya, kemudian menciumi mereka dan memutuskan dengan siapa ia ingin bercinta hari itu. Bila satu sudah dipilih Al-Russiyah, sisanya akan diperebutkan para pengawalnya. 

Selain melayani nafsu Al-Russiyah dan pengawalnya, ia dan gadis-gadis lain juga diwajibkan melakukan pekerjaan rumah tangga seperti memasak atau membersihkan rumah. "Kami harus mematuhi perintah mereka. Kadang-kadang kami harus menari dan bernyanyi untuk mereka," tuturnya. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga:  Janda Indira Jual Rumah plus Mau Diperistri: Tiru Wina Lia?

Setelah sembilan bulan dalam penyekapan, ia memiliki peluang melarikan diri. Tepatnya pada bulan April setelah Al-Russiyah tewas saat pasukan Peshmerga menyerbu Sinjar. 

Ia mengaku kehidupannya menjadi sulit sekarang karena masyarakat Yazidi, yang sangat patriarkal, tak menerimanya karena dianggap telah “tercemar”. Pamannya mengancam akan membunuhnya dan kini tengah berupaya menggugurkan kandungannya. 

Delal Sindy, relawan asal Swedia yang menolongnya, menyatakan banyak gadis Yazidi yang mengalami nasib serupa. "Mereka benar-benar membutuhkan bantuan," ucapnya.

MAIL ONLINE | INDAH P.

Berita Menarik:

FIFA Jatuhkan Sanksi untuk Indonesia  

Calon Panglima TNI: Inilah 3 Jagoan Pengganti Moeldoko

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

Bahrun Naim saat menjalani sidang kepemilikan amunisi di Pengadilan Negeri Solo, Jawa Tengah, pada 9 Juni 2011. Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror bom Sarinah di jalan MH Thamrin, Jakarta. ANTARA/DOK SOLOPOS/Dwi Prasetya
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.


Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Bana al-Abed dengan ibunya, Fatemah, di dekat Bryant Park di New York. nytimes.com
Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.


Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Relawan medis White Helmet. middleeasteye.net
Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal


Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Sejumlah pengungsi Suriah berada di sekitar puing-puing kamp yang terbakar di kota Bar Elias, lembah Bekaa, Lebanon, 4 Juli 2017. REUTERS/Hassan Abdallah
Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.


Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Duta Besar RI untuk Suriah Djoko Harjanto menyerahkan dua ambulans sumbangan dari rakyat Indonesia kepada rakyat Suriah, 26 Juli 2017. KBRI Damaskus
Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah


Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Seorang petugas berada dalam satu ruangan di rumah sakit bawah tanah Suriah. thesun.co.uk
Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah


Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Ratusan potongan tangan manekin berserakan di depan gerbang Kedutaan Rusia di London, Inggris, 3 November 2016. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap serangan yang dilancarkan Rusia di Aleppo, Suriah. REUTERS
Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.


Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Pro-Assad dan oposisi berkelahi saat debat di televisi. independent.co.uk
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah


Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Seorang petugas berusaha menyelamatkan anak yang terkena serangan gas yang diduga beracun kota Khan Sheikhoun, Idlib, Suriah, 6 Maret 2017. Sekitar 100 orang tewas dan lebih dari 350 lainnya menderita sakit akibat serangan gas tersebut. Social Media Website via Reuters TV
Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.


Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Roba Al-Hajli, jurnalis pro-Assad yang dikeluarkan dari gedung PBB di Genewa. english.alarabiya.net
Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.