TEMPO.CO, Washington - Otoritas berwenang di Amerika Serikat menyelidiki pengiriman yang keliru berisi bakteri antraks hidup oleh laboratorium militer mereka pada 2008. Beberapa di antaranya terkirim ke Australia.
“Tidak jelas kapan tepatnya sampel dikirim dan ke mana pengiriman dilakukan selain Australia,” kata seorang pejabat. "Kami masih mencoba untuk mencari tahu ke mana saja sampel dikirim."
Ia menyiratkan ada masalah yang lebih luas dalam penanganan sampel antraks, yang seharusnya dikirim untuk dilumpuhkan di fasilitas militer AS di Utah.
Para pejabat militer dan kesehatan meluncurkan penyelidikan setelah sebuah laboratorium komersial di Maryland minggu lalu menemukan sampel hidup antraks. Sampel diketahui dikirim dari kompleks militer Dugway Proving Ground, dekat Kota Salt Lake.
Pentagon mengakui pada Kamis bahwa setidaknya 18 pemerintah, universitas, dan laboratorium komersial menerima kiriman sampel antraks hidup. Sampel juga didistribusikan ke berbagai laboratorium penelitian di sembilan negara bagian serta di Osan, pangkalan udara militer AS di Korea Selatan.
Mereka menegaskan tidak ada ancaman bagi kesehatan masyarakat dan tidak ada kasus infeksi yang muncul setelah pengiriman ini. Menurut Centers for Disease Control (CDC), empat pekerja laboratorium di Texas, Delaware, dan Wisconsin menerima suntikan antibiotik sebagai tindak pencegahan. Selain itu, 22 personel militer dan sipil mendapat perawatan untuk pencegahan di Osan setelah menerima sampel itu.
Penyakit antraks merupakan salah satu penyakit mematikan. Antraks disebarkan melalui spora dan banyak dimanfaatkan sebagai senjata biologis oleh militer di banyak negara. AS menghapus senjata biologis sebagai bagian dari perjanjian internasional, yang diratifikasi pada tahun 1975.
Spora antraks mikroskopis dapat dilepaskan tanpa terdeteksi dan meracuni seseorang melalui makanan. Antraks bisa dicegah sebelum menyebar dengan pemberian antibiotik yang tepat.
SYDNEY MORNING HERALD | INDAH P.