TEMPO.CO, Blitar - Megawati Soekarnoputri bersama anaknya, Puan Maharani, berziarah ke makam Bung Karno di Blitar, Jawa Timur. Dalam acara nyekar kali ini, Megawati melakukan hal tak biasa. Mega memanggil seorang wanita tua yang berdiri di luar makam agar mendekat.
Padahal, setiap kali nyekar, Megawati cenderung menutup diri dan memerintahkan petugas makam menutup rapat-rapat pintu gerbang. Namun kali ini Megawati terkesan mendekat kepada masyarakat. Pengunjung makam bisa berseliweran di area makam yang pagarnya terbuka tanpa penjagaan.
Setelah berdoa di pusara Bung Karno, Megawati tiba-tiba memandang ke arah kerumunan warga kemudian telunjuk tangan kanannya mengarah ke seorang perempuan tua di sana.
Seorang pengurus PDI Perjuangan Blitar bergerak cepat menjemput nenek itu untuk diantar mendekat. Dia diketahui bernama Ingah, 70 tahun, penjual buah yang sehari-hari mangkal di utara makam.
Megawati dan Ingah terlibat pembicaraan santai bersama Puan. Bahkan sesekali Mega memegang bahu Ingah yang mengenakan pakaian kusut.
Setelah berbicara, Mega mengambil tumpukan bunga di pusara Bung Karno dan memasukkannya ke dalam kantong plastik. Bunga tersebut diberikan kepada Ingah yang terlihat sangat gembira menerimanya. Adapun Puan memberikan uang saku kepada Ingah sebelum meninggalkan makam.
Beberapa anggota Satuan Petugas PDIP yang mengawal kedatangan pimpinannya itu mengatakan Ingah sudah lama memimpikan berjabat tangan dengan Megawati. Karena itu, ketika mengetahui rencana kedatangan Mega ke Blitar, dia memohon agar disampaikan kepada Megawati ihwal keinginannya. "Bu Mega bersedia menerima," kata salah seorang angga satgas tersebut.
HARI TRI WASONO