Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Beras Plastik Simpang-Siur, Begini Nasib Penemunya

image-gnews
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Walikota Bekasi Rahmat Effendi menunjukkan contoh beras plastik oplosan usai menggelar jumpa pers di Kantor Walikota Bekasi, Jawa Barat, 21 Mei 2015. Hasil uji terhadap beras plastik oplosan tersebut mengandung tiga unsur plasticizer plastik antara lain BBP (benzyl butyl phthalate), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), dan DINP (diisononyl phthalate). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI akan mengirim sampel beras yang diduga berbahan plastik ke Universitas Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Langkah itu dilakukan setelah hasil pengujian Badan Pengawas Obat dan Makanan serta dan Sucofindo berbeda. “Uji laboratorium dari dua universitas itu bertujuan mendapatkan hasil yang lebih akurat dan signifikan,” kata juru bicara Markas Besar Kepolisian, Inspektur Jenderal Anton Charlian, Kamis, 29 Mei 2015.

Kepala Kantor Hukum, Promosi, dan Hubungan Masyarakat Institut Pertanian Bogor Yatri Indah Kusumastuti mengatakan pihaknya siap meneliti dan menguji beras bermasalah tersebut. IPB memiliki sejumlah laboratorium untuk meneliti zat-zat yang terkandung dalam sampel beras tersebut. Pilihan laboratoriumnya akan bergantung pada jenis uji yang diminta. “Semuanya tersedia di IPB,”  kata Yatri, melalui pesan pendek, Kamis, 29 Mei 2015.

Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan berita kasus beras plastik semakin simpang-siur, sehingga membuat masyarakat bingung. “Pernyataan pemerintah selama ini tak meyakinkan,” katanya.

Sesuai dengan Undang-Undang Perlindungan Konsumen, kata Tulus, masyarakat berhak mendapat informasi utuh dan benar terkait dengan kasus beras yang diduga mengandung senyawa plastik itu. Kalau dalam hasil uji ditemukan ada senyawa plastik dalam beras, pemerintah layak dituntut. “Sebab pemerintah telah memberi informasi yang salah,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara itu, Dewi Septiani, 29 tahun, kembali menjalani pemeriksaan penyidik Kepolisian Resor Kota Bekasi Kota, Kamis lalu. Penjual bubur dan nasi uduk itu diperiksa selama 12 jam di Unit Kriminal Khusus. "Masih seputar beras, tapi lebih mendalam," kata kuasa hukum Dewi, Ahmad Hardi Firman, 29 Mei 2015

Ahmad mengatakan pemeriksaan tersebut berkaitan dengan asal-usul beras yang diperoleh Dewi. Beras itu dibeli dari Toko Sembiring di Pasar Tanah Merah, perumahan Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi. "Ditanya lebih detail mulai dari beli beras, memasak, sampai curiga beras itu dianggap tak layak konsumsi," katanya.

IMAM HAMDI | SIDIK | ADI WARSONO| KHAIRUL ANAM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

50 hari lalu

Kutu Beras. pestwiki.com
Cara Mencegah Munculnya Kutu Beras

Kutu beras biasa ditemukan pada tanaman di ladang sebelum panen, namun biasanya baru terlihat beberapa waktu kemudian, setelah pengolahan.


Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

13 Oktober 2023

Kapolri: Tak Ada Senyawa Plastik dalam 'Beras Plastik'
Pakar Teknologi Pangan IPB Jelaskan Soal Heboh Beras Plastik

Slamet Budijanto mengatakan informasi beras plastik yang beredar di masyarakat dan menjadi perbincangan banyak orang adalah hoax.


Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

11 Oktober 2023

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Heboh Beras Plastik, Pakar di UGM Jelaskan Mengapa Nasi Bisa Memantul

Wakil Ketua Pusat Halal UGM Nanung Danar Dono menyebut informasi yang beredar di media sosial terkait peredaran beras plastik adalah hoaks.


Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

30 September 2020

Biji plastik di temukan warga penerima bantuan pangan non-tunai (BPNT) di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat, bahkan hal yang sama juga kembali dilaporkan keluarga penerima manfaat di Kecamatan Cilaku. ANTARA/Ahmad Fikri
Polres Cianjur Telusuri Laporan Biji Plastik di Beras Bantuan Kemensos

Polres Cianjur, Jawa Barat, kembali mendapat laporan terkait biji plastik yang ditemukan dalam karung beras bantuan Kementerian Sosial


Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

23 September 2020

Petugas Rukun Warga mendistribusikan beras bantuan sosial Presiden yang disalurkan melalui Kementerian Sosial di wilayah RW 09, Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin, 18 Mei 2020. TEMPO/Nita Dian
Heboh Soal Beras Plastik, Bulog Jamin Kualitas Beras Bansos

Bulog menjamin beras bansos tak mengandung plastik.


Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

29 Agustus 2017

Ilustrasi beras putih. shutterstock.com
Viral Nasi Plastik di RM Padang, Polisi: Tak Ada Bukti  

Polisi tidak menemukan bukti adanya nasi plastik di rumah makan Padang di Jakarta Pusat yang videonya viral.


Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

15 Mei 2016

Ilustrasi beras. ANTARA/Basri Marzuki
Tip Mengolah Beras agar Terhindar dari Zat Kimia

Chef Yanuar Demi dari Crowne Plaza Hotel Bandung berbagi tip agar beras bersih dari zat kimia berbahaya.


Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

2 Oktober 2015

Nikon D5200 ditujukan bagi kelas amatir, namun fitur yang ditanamkan dalam DSLR generasi lanjutan D5100 ini cukup canggih, seperti kemampuan continuous shot 5 frame per second (fps) dan sensitivitas ISO hingga 25600. digitalcamerainfo.com
Benda Mencurigakan di Kantor Agama Tangsel Ternyata Kamera  

Benda mencurigakan yang berada di dalam kantong plastik berwarna merah telah diidentifikasi tim Gegana Polda Metro Jaya.


Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

27 Juni 2015

Pedagang beras. TEMPO/Tony Hartawan
Beras ini Ternyata Mengandung Pewangi Pandan dan Bahan Hama

Beras ini sebenarnya adalah beras non organik bermerk Burung Dara yang berasal dari Jawa Tengah.


Isu Beras Plastik Bisa Rugikan Petani  

30 Mei 2015

Menteri Pertanian Amran Sulaiman, saat menjawab pertanyaan wartawan soal isu beras plastik, dan menyatakan bahwa isu tersebut adalah tidak benar. Makassar, 27 Mei 2015. TEMPO/Hariandi Hafid
Isu Beras Plastik Bisa Rugikan Petani  

Petani didorong produksi beras organik.