TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memutuskan harga bahan bakar minyak bersubsidi, Premium dan solar, pada Juni tidak berubah. Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi I Gusti Nyoman Wiratmadja, kebijakan bertujuan menjaga daya beli masyarakat menjelang datangnya bulan Ramadan yang jatuh pada pertengahan Juni.
"Pemerintah memutuskan harga BBM jenis Premium dan solar subsidi tetap," ujar Wiratmadja melalui laman resmi www.esdm.go.id, Minggu, 31 Mei 2015.
Saat ini untuk wilayah di luar Jawa-Madura-Bali, khusus BBM penugasan, harga Premium berkisar Rp 7.300 per liter. Sementara harga solar subsidi Rp 6.900 per liter dan minyak tanah Rp 2.500 per liter.
Sementara untuk wilayah Jawa-Madura-Bali, harga Premium mencapai Rp 7.400 per liter, solar Rp 6.900 per liter, dan minyak tanah Rp 2.500 per liter.
Saat ini, menurut Wiratmadja, harga rata-rata minyak dunia meningkat dibanding periode sebelumnya. Begitu juga dengan harga acuan pasar minyak di Singapura yang sempat menyentuh angka US$ 70 per barel.
Wiratmadja mengakui harga yang ditetapkan saat ini tidak sesuai dengan harga pasar. Selisih harga saat ini masih ditanggung oleh PT Pertamina (Persero).
Nantinya, selisih harga BBM dikompensasi masyarakat ketika harga minyak dunia turun. Menteri Energi Sudirman Said mengatakan, kebijakan ini untuk stabilitas harga BBM dan daya beli masyarakat.
"Yang juga penting, jangan sampai membebani fiskal negara," kata Sudirman.
ROBBY IRFANY