TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan menargetkan budidaya udang di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, bisa menghasilkan udang berukuran 60 sebanyak 6 ton per tahun.
"Potensi lahan untuk tambak udang di sini sangat besar," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto melalui keterangan pers yang diterima Senin, 1 Juni 2015.
Berdasarkan data KKP, di Mamuju Utara terdapat potensi lahan seluas 13 ribu hektare yang bisa dikembangkan untuk menghasilkan 2 ton udang per musim tanam. Saat ini budidaya udang di sana telah menggunakan teknologi tradisional plus.
"Teknologi ini lebih ramah lingkungan karena berkelanjutan dan hasilnya lebih bagus," ujarnya. Slamet memaparkan pendapatan rata-rata para petambak udang di sana mencapai Rp 360 juta per hektare per tahun yang diperoleh dari penebaran benih 150 ribu ekor per hektare.
"Ke depan, usaha budidaya udang di Mamuju Utara akan kami arahkan agar memenuhi kaidah Good Aquaculture Practices, sehingga hasilnya lebih berkualitas," ujar Slamet. Menurut Slamet, dengan menggunakan kaidah itu, para petambak juga lebih efisien dan mandiri. "Sehingga bisa bersaing secara regional maupun global."
Pengembangan budidaya udang di Mamuju ini juga diarahkan supaya bisa berkontribusi dalam mengejar target produksi uang nasional. Dalam kurun lima tahun terakhir, produksi udang nasional meningkat signifikan, yakni sebesar 13,9 persen per tahun.
"Tahun ini kami menargetkan produksi udang nasional bisa mencapai 785.900 ton, atau naik 32 persen dari produksi tahun lalu," ujar Slamet. Tahun lalu produksi udang nasional mencapai 592 ribu ton.
PRAGA UTAMA