TEMPO.CO, Palembang - Manajer Sriwijaya FC Robert Heri dapat memaklumi kegundahan yang tengah dihinggapi pemain dan pelatih saat ini. Pasalnya, nasib mereka belum jelas setelah FIFA memberikan sanksi kepada Indonesia.
"Sebaiknya nikmati saja dulu masa libur saat ini dengan berkumpul bersama keluarga," kata Robert, Senin, 1 Juni 2015.
Robert meminta pemain menghindari turnamen antar kampung atau tarkam. Alasannya, pemain sangat rentan cedera karena bermain pada lapangan yang tidak berstandar.
Menurut Robert, sejauh ini ia belum mendengar kabar jika pemainnya bermain pada kompetisi lokal di kampung halaman mereka. Namun tidak menutup kemungkinan akan ada pemain yang akan meminta izin guna membela salah satu tim di kampung halamannya. "Risikonya lebih besar ketimbang manfaat yang didapat."
Hingga saat ini Sriwijaya belum berniat membubarkan timnya meskipun FIFA resmi menghukum Indonesia. Setidaknya Sriwijaya masih berharap pada pertandingan internasional yang melibatkan sejumlah pemain berkelas dunia.
Sekretaris Sriwijaya FC Achmad Haris mengatakan pihaknya baru saja mendapatkan tantangan dari bintang-bintang Apparel Joma dalam sebuah laga internasional. "Kami masih ada rencana bertanding dengan kondisi sekarang ini," kata Haris.
Haris meragukan pertandingan dapat terlaksana. Joma merupakan Apparel Laskar Wong Kito sejak beberapa musim terakhir ini. Pihak Joma, kata Haris, berencana mendatangkan dua pemain ikon mereka, Diego Costa dan Michael Salgado.
Jika pertandingan jadi digelar, maka pihaknya akan memanggil seluruh pemain dan pelatihnya. Hal ini sudah sempat dibahas manajemen dengan pelatih Benny Dollo.
"Kalau jadi semua pemain SFC akan dipanggil kembali. Itu permintaan dari Om Benny (Bendol)," ujar Haris.
Dalam surat yang diterima dua hari yang lalu itu, rencananya pertandingan akan dilaksanakan pada pertengahan Juni karena suratnya sudah ada di sekretariat dua hari lalu.
PARLIZA HENDRAWAN