TEMPO.CO, Surabaya - Seorang pemandu lagu alias disc jockey Club Emperor, Kertajaya, Surabaya, bernama Aditya Artha, 27 tahun, ditemukan tak bernyawa di samping mobilnya, Suzuki SX4 warna merah bernomor polisi W-1233-RG di Jalan Bung Tomo, Surabaya, Selasa, 2 Juni 2015, sekitar pukul 03.00.
Warga Sawotratap, Sidoarjo itu diduga tewas setelah dikeroyok anggota geng motor di Jalan Ngagel Jaya Selatan, Surabaya. Saat itu korban, yang tengah pulang bekerja, mencoba menerobos balapan liar oleh gerombolan tersebut.
Menurut Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Made Sukama, Jalan Ngagel Jaya Selatan memang sering digunakan untuk ajang balapan liar oleh kelompok anak muda. “Kabarnya korban melintas di tempat itu,” kata Made, Selasa, 2 Juni 2015.
Aditya sempat dikejar oleh kawanan geng motor tersebut. Karena panik korban akhirnya menabrak pohon di tepi jalan. Korban menjadi bulan-bulanan pelaku hingga tak sadarkan diri. Mobil korban pun jadi sasaran lemparan batu besar sehingga bodinya ringsek parah. Warga yang menyaksikan pengeroyokan itu tidak berani melerai karena khawatirkan geng motor makin beringas.
Korban baru ditolong setelah gerombolan motor itu pergi. “Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo, dan akhirnya tewas,” kata Made.
Polisi masih mendalami kesaksian dari para warga yang mengaku mengetahui kejadian brutal itu. “Selain itu, kami juga masih mempelajari CCTV yang ada di lokasi kejadian,” kata dia.
Di lokasi kejadian polisi hanya menemukan mobil Aditya yang sudah ringsek. Polisi tidak menemukan satu pun sepeda motor pelaku yang juga dikabarkan ditabrak oleh korban. “Kalau yang itu (sepeda yang ditabrak), kami belum temukan,” kata dia.
MOHAMMAD SYARRAFAH