TEMPO.CO , Malang -- Bank Indonesia Kantor Malang menyiapkan uang kartal baru sebesar Rp 2,3 triliun. Uang pecahan baru disiapkan untuk Lebaran mendatang. Penukaran uang baru bisa dilakukan di sejumlah perbankan dan kantor BI Malang. "Uang pecahan baru disebar di Malang, Pasuruan, dan Probolinggo," kata Kepala Kantor BI Malang, Dudi Herawadi, Senin, 1 Juni 2015.
Jumlah uang pecahan baru turun dibanding tahun lalu, yakni Rp 2,7 triliun. Tahun lalu, setiap hari antrean penukaran mencapai 650 orang, dengan total penukaran uang pecahan mencapai Rp 10 miliar. Jika dijumlah dengan pertukaran uang di perbankan mencapai Rp 54 miliar per hari. Loket antrean penukaran uang dibuka mulai 08.00 WIB sampai 11.00 WIB setiap hari kerja.
Penukaran uang kartal setiap orang dibatasi maksimal Rp 50 juta. Uang pecahan yang disediakan mulai pecahan Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10 ribu, Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu. Sebagian besar, katanya, menukarkan uang pecahan seperti Rp 2.000, Rp 5.000, dan Rp 10 ribu.
Perputaran uang meningkat dibanding rata-rata perputaran setiap bulan Rp 300 miliar. Bertambahnya uang selama Lebaran menyebabkan inflasi. Saat normal, inflasi per bulan sebesar 0,3-1,5 persen. Sedangkan saat Lebaran bisa tembus 3 persen. Dampak inflasi Lebaran dirasakan sampai tiga bulan berikutnya.
Dampaknya, harga kebutuhan pokok melambung. Selain karena besarnya permintaan barang, ikut dipicu peredaran uang di masyarakat. Penukaran dan distribusi uang baru tak hanya menjelang Lebaran, tapi juga rutin setiap bulan. Termasuk untuk kebutuhan gaji ke-13.
Pengeluaran masyarakat, katanya, melonjak tajam untuk belanja barang konsumsi. Pengeluaran tinggi mulai Ramadan sampai Lebaran. Pola hidup masyarakat, katanya, sangat konsumtif saat Ramadan dan Lebaran. Dari belanja makanan, pakaian, hingga kebutuhan ritual keagamaan selama Lebaran.
EKO WIDIANTO