Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harga Minyak Dunia Turun karena Dolar Menguat

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
REUTERS/ Ali Hashisho
REUTERS/ Ali Hashisho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada Senin (Selasa pagi WIB), karena dolar menguat dan pasar menunggu pertemuan kartel minyak OPEC yang diperkirakan akan mempertahankan pagu produksinya tetap tinggi.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, merosot 10 sen menjadi ditutup pada 60,20 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, kehilangan 68 sen menjadi menetap di 64,88 dolar AS per barel di perdagangan London.

Para analis mencatat bahwa penurunan pada Senin itu kecil dibandingkan dengan pergerakan pada Jumat lalu, ketika minyak mentah melesat naik lebih dari dua dolar AS didorong berita pengurangan pengeboran AS dan serangan terhadap sebuah masjid Syiah di Arab Saudi yang diklaim dilakukan oleh Negara Islam (IS).

"Kami melihat pasar berusaha untuk pulih dari lonjakan harga Jumat lalu, mencoba untuk menilai seberapa banyak dari keuntungan mereka akan terbukti berkelanjutan," kata Tim Evans, analis energi pada Citi Futures.

Minyak juga terjepit oleh penguatan besar dalam dolar terhadap euro dan mata uang lainnya. Sebuah dolar yang kuat membuat minyak mentah lebih mahal bagi negara-negara yang menggunakan mata uang lainnya.

Para analis mengantisipasi hasil "status quo" dari pertemuan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Jumat, 5 Juni 2015.

Kartel, yang menghasilkan sekitar 30 persen dari minyak dunia, diperkirakan akan mempertahankan produksinya tak berubah, karena tidak ada tanda-tanda bahwa OPEC akan memangkas kuota produksi mereka pada pertemuannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anggota Teluk dipimpin oleh Arab Saudi diperkirakan akan menolak desakan untuk memangkas produksi mereka, karena mereka berusaha untuk melindungi pangsa pasarnya dari "booming" produksi serpih (shale) di Amerika Serikat.

Konsultan energi Houston, Andy Lipow, mengatakan langkah OPEC untuk mempertahankan produksinya stabil "akan terus menempatkan minyak di bawah tekanan karena pasar tetap kelebihan pasokan."

OPEC mempertahankan kuota produksinya 30 juta barel per hari pada pertemuan November tahun lalu. Produksi kartel pada April meningkat 18.000 barel menjadi rata-rata 30,84 juta barel per hari, menurut laporan bulanan OPEC.

Harga minyak juga turun karena para pedagang mengambil keuntungan dari lonjakan pada Jumat pekan lalu. Jumlah rig AS yang aktif melakukan pengeboran minyak selama pekan yang berakhir 29 Mei turun 13 rig menjadi 646 rig,perusahaan jasa minyak Baker Hughes melaporkan.

Data ekonomi yang keluar pada Senin tidak mendukung pasar karena konsumen AS terus menyimpan uang mereka sekalipun pendapatan mereka meningkat. 

Departemen Perdagangan AS mengatakan pada Senin bahwa pengeluaran pribadi pada April datar, setelah direvisi naik 0,5 persen pada Maret, sementara pendapatan pribadi naik 0,4 persen pada April setelah datar pada Maret.

 

ANTARA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

5 hari lalu

Karyawan tengah menghitung uang pecahan 100 ribu rupiah di penukaran valuta asing di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup melemah ke level Rp15.692 pada perdagangan hari ini. TEMPO/Tony Hartawan
Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.


Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

5 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.


Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

6 hari lalu

Petugas tengah menunjukkan contoh emas berukuran 1 kilogram di butik Galery24 Salemba, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2024. Harga emas 24 karat PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) atau Antam terpantau naik pada perdagangan hari ini menjelang rapat The Fed soal kebijakan suku bunga. TEMPO/Tony Hartawan
Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.


Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

6 hari lalu

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.


Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.


Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Ilustrasi Harga Minyak Mentah. REUTERS/Dado Ruvic
Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?


Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?


Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Petugas mengganti papan harga SPBU jelang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jakarta, Sabtu 3 September 2022. Presiden Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter, solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter serta Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter yang mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30. ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?


Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.


Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

27 Mei 2023

Ilustrasi kilang minyak dunia. REUTERS/Shannon Stapleton
Harga Minyak Mentah Menguat ke USD 76,95 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka menguat pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu pagi WIB. Bagaimana rinciannya dan apa penyebab kenaikannya?