TEMPO.CO, Jakarta - Gara-gara keliru menyebut kota kelahiran presiden pertama RI Soekarno, Presiden Joko Widodo alias Jokowi dirisak para netizen atau pengguna media sosial. Sejumlah sindiran dan kritikan dilontarkan netizen pada Jokowi. (Baca: Keliru Soal Kota Lahir Sukarno, Tim Presiden Minta Maaf)
"Kata Jokowi, Presiden Soekarno lahir di Blitar | Boakakaka.... ngakak sampai Merauke. #shameonJokowi," cuit pemilik akun Twitter @frans_surya, seperti yang dikutip, Rabu, 3 Juni 2015.
Netizen menyayangkan pernyataan Jokowi yang seolah tak mengerti sejarah. "Woee jangan asbun, Bung Karno bukan lahir di Blitar, tapi Surabaya. Ampun dah," cuit Muslihun dalam akun Twitter-nya @lihubonna. (Baca: Jokowi Salah Sebut Kota Kelahiran Sukarno, Netizen Heboh)
Akun @DDanoko justru menggiring netizen untuk mengkritik Jokowi. "Lulung dibully gara2 salah sebut UPS-USB. Jokowi salah sebut kota kelahiran Bung Karno dibully gak?" kata dia.
Presiden Jokowi salah ucap saat pidato peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2015, di Alun-alun Kota Blitar, Jawa Timur. Jokowi mengatakan tempat kelahiran Presiden Soekarno adalah Blitar, bukan Surabaya. (Baca: Jokowi Salah Sebut Kota Lahir Sukarno, DPR: Reshuffle!)
Dalam pidatonya, Jokowi mengaku terpesona dengan Kota Blitar. Ia menganggap kota itu sebagai kota kelahiran proklamator, sehingga menyimpan banyak memori bersejarah. "Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator kita, hati saya selalu bergetar," kata Jokowi, 1 Juni 2015.
Dia langsung terkenang pidato Soekarno pada 70 tahun silam. "Saya selalu teringat pidato Bung Karno, 1 Juni 1945. Di depan BPUPKI beliau menyatakan Pancasila. Itulah yang berkobar-kobar dalam dada saya sejak berpuluh-puluh tahun," kata Jokowi.
Jokowi tak sadar Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901. Ayah Megawati Soekarnoputri itu wafat di Jakarta, 21 Juni 1970 setelah sempat kritis dan dirawat di rumah sakit. Soekarno pernah meminta untuk dimakamkan di Istana Batu Tulis Bogor, tapi Presiden Suharto memilih Kota Blitar sebagai tempat pemakamannya.
Hingga kini pihak Istana belum dapat dikonfirmasi terkait kekeliruan dalam penyebutan itu. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto belum menjawab panggilan telepon dari Tempo.
PUTRI ADITYOWATI
Baca juga
Wanita Ini Puasa Senin-Kamis Agar Kasus Akseyna Terungkap
Ungkap Kasus Akseyna, Alibi Para Saksi Akan Diteliti Lagi