TEMPO.CO, Hamburg - Stadion indoor voli pantai di Beach Hamburg yang terletak di tengah Kota Hamburg, Jerman, disulap menjadi "pantai Kuta", Bali, pada Rabu, 3 Juni 2015 malam. Ada deretan kursi pantai yang biasa dipakai berjemur serta suguhan musik dan tari Bali. Terlihat para penerima tamu yang mengenakan berbagai pakaian adat Nusantara serta hamparan pasir putih yang menenggelamkan telapak kaki para pengunjungnya.
Lebih dari 400 bos pelabuhan dunia menikmati suasana Bali pada acara Bali Night, yang disuguhkan PT Pelindo (I, II, III, IV) tadi malam. Mereka datang dengan pakaian kasual dan bertelanjang kaki. Panitia juga memasangkan udeng (ikat kepala yang biasa dikenakan pria Bali) pada pengunjung.
Semua siap berpesta menyambut Bali yang telah ditetapkan International Association of Ports and Harbours (IAPH) sebagai tuan rumah konferensi pelabuhan dan dermaga sedunia pada 2017. "Ini ide kreatif," kata Presiden IAPH Grant Gilfillan di tengah-tengah acara.
RJ Lino, Direktur Utama PT Pelindo II, mengatakan suasana mirip Bali sengaja diciptakan agar para delegasi dari 90 negara anggota IAPH terkesan dengan Indonesia dan memutuskan berkunjung ke konferensi ke-30 dua tahun mendatang. "Indonesia mengundang Anda untuk berkonferensi di Nusa Dua, Bali. Kami juga mengundang keluarga Anda untuk menikmati keindahan Bali," ujar Lino berpromosi dalam sambutannya.
Di panggung pantai buatan itu, mahasiswa dan pelajar Indonesia di Hamburg menyuguhkan tari legong, musik angklung, tari saman, jaipong, dan beberapa tari daerah lainnya. Ada pula penyanyi Teza Sumendra, salah satu finalis Indonesian Idol 2006, yang menyanyikan sepuluh lagu yang membuat pengunjung berjingkrak.
Suguhan musik angklung yang diperagakan 40 mahasiswa, pelajar, bahkan warga Indonesia yang bekerja di Hamburg adalah salah satu penampilan yang mempesona. Para pemusik tak cuma memainkan lagu-lagu "wajib" pertunjukan angklung, seperti Manuk Dadali dan Rayuan Pulau Kelapa. Mereka juga lihai memainkan lagu-lagu asing, seperti New York New York milik Frank Sinatra dan We are The Champions milik Queen. Tepuk tangan panjang berkali-kali diberikan pengunjung.
"Mereka berlatih rutin tiap Sabtu dan Minggu di Konsulat Jenderal RI di Hamburg, ada atau tidak ada pertunjukan," kata Singgih Yuwono, konsul bidang kebudayaan. "Tapi undangan tampil selalu ada. Di musim panas, saking banyaknya permintaan pentas, kami bahkan sampai menolak undangan," ujarnya. IAPH World Ports Conference ke-30 akan berlangsung 7-12 Mei 2017.
Tiap negara yang menjadi tuan rumah menyuguhkan tema konferensi yang berbeda-beda. Pada 2013, Los Angeles menyuguhkan tema "New Realities in the Global Economy" dengan mendengarkan perspektif beberapa negara. Pada tahun ini, Hamburg menyuguhkan tema "Smartport". Tema yang diangkat di Bali nanti adalah "Enabling Trade Energizing the World".
IAPH berkonferensi di Hamburg dari 1-5 Juni. Asosiasi ini menangani lebih dari 60 persen perdagangan laut di dunia dan hampir 80 persen dari lalu lintas kontainer dunia. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, IV (Persero) menjadi anggota aktif organisasi yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang, itu.
YOS RIZAL (Hamburg)