TEMPO.CO, Semarang - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Tengah membebani biaya kepada para bakal calon kepala daerah yang mendaftarkan diri ke partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Saweran para kandidat yang terkumpul sebanyak Rp 2,6 miliar akan digunakan untuk biaya survei guna mengetahui popularitas dan elektabilitas para calon dalam pemilihan kepala daerah di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sekretaris PDIP Jawa Tengah Bambang Kusriyanto menyatakan berdasarkan formulir kesanggupan, nilai totalnya seharusnya Rp 4,9 miliar. “Tapi ternyata yang terkumupul hanya Rp 2,9 miliar karena ada yang tidak membayar sesuai kesanggupan awal,” kata Bambang Kusriyanto di Semarang, Jumat, 5 Juni 2015.
Biaya survei ditanggung secara gotong royong oleh para bakal calon kepala daerah yang berniat maju menggunakan kendaraan PDIP.
Sebanyak 112 bakal calon kepala daerah di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah telah mengisi formulir kesanggupan membantu biaya survei pilkada. Nominal saweran dari para calon sangat bervariasi, mulai dari Rp 500 ribu hingga ada yang menembus angka Rp 200 juta.
Bambang menyatakan biaya survei yang dikeluarkan para kandidat akan dikembalikan secara penuh kepada bakal calon kepala daerah yang tidak mendapatkan rekomendasi dari PDIP. Namun PDIP akan mengucapkan terima kasih jika uang tersebut tidak diambil dan dihibahkan kepada partai.
Menurut Bambang, biaya survei di setiap kabupaten/kota berbeda-beda. Tiap kabupaten/kota berkisar antara Rp 115 juta hingga Rp 130 juta tergantung luas wilayah masing-masing. Daerah dengan wilayah luas, seperti Kota Semarang, Kabupaten Pekalongan, Blora, Grobogan, dan lain-lain tentu membutuhkan biaya survei yang besar. Sedangkan daerah dengan wilayah tidak luas, seperti Kota Surakarta, kebutuhannya lebih sedikit.
Bambang enggan menyebut lembaga survei apa yang digunakan untuk melakukan survei di 21 kabupaten/kota tersebut. Bambang hanya memberikan bocoran sedikit bahwa lembaga survei yang digunakan adalah lembaga yang menangani survei pasangan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko yang maju dalam pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2013 lalu.
ROFIUDDIN