Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Atasi Kekeringan, Petani Sedot Air dengan Pompa Elpiji  

Editor

Zed abidien

image-gnews
Andi, 50 tahun, petani di Desa Manyeti, Kecamatan Dawuan, Subang, sedang menyedot air dengan menggukan mesin pompa air di sumber air setempat, buat menyelamatkan tanaman padinya dari serangan kekeringan, 2 Juni 2015.TEMPO/Nastiti Deta Surya
Andi, 50 tahun, petani di Desa Manyeti, Kecamatan Dawuan, Subang, sedang menyedot air dengan menggukan mesin pompa air di sumber air setempat, buat menyelamatkan tanaman padinya dari serangan kekeringan, 2 Juni 2015.TEMPO/Nastiti Deta Surya
Iklan

TEMPO.CO, Subang - Musim kering membuat para petani di Desa Cihambulu, Pabuaran, Subang, Jawa Barat, memutar otak agar bisa menyelamatkan tanaman padinya. Tak ada sumber air setempat lagi yang mereka bisa manfaatkan karena semuanya sudah kering kerontang. Maka, solusinya hanya satu membuat sumur pantek atau sumur bor. Tentu dengan segala risikonya.

Seorang petani di Desa Cihambulu, Ocim, mengatakan, untuk membuat sebuah sumur pantek diperlukan biaya Rp 1 juta. Lalu, buat menarik air dari dalam sumur pantek dengan kedalaman rata-rata 20 meteran itu, ia harus menggunakan mesin pompa air dengan ukuran sumbu air dua atau tiga inci seharga Rp 3 juta dan dengan tambahan biaya bahan bakarnya. "Selama 21 jam kami memerlukan 20 liter bensin," kata Ocim.

Untuk itu, Ocim membeli bensin di pengecer dengan harga Rp 8.500 per liter. Alhasil untuk stok 21 jam operasional pompa air dieselnya dibutuhkan biaya pembelian bensin Rp 170 ribu.

Lalu, debit air yang dihasilkan dari sumur panteknya yang digeber selama tujuh 21 jam sehari semalam itu, hanya bisa mengairi setengah hektare atau 5.000 meter persegi sawah miliknya. "Terus terang, antara air yang berhasil dipompa dengan modal mesin pompa air dan BBM-nya sangat tidak sebanding," ujar Ocim.

Maka, agar bisa lebih efesien ia pun kembali mencari solusi jitu mengurangi anggaran pembelian BBM. Ocim kemudian berkelana sampai keluar Kabupaten Subang mencari tahu ihwal pompa air yang bisa dimodifikasi irit bahan bakar tetapi tetapi tetap bisa menyedot air sumur pantek secara maksimal. Dan, berhasil. "Mesin pompa air sekarang pakai bahan bakar gas elpiji tiga kilogram," ujar Ocim.

Menurutnya, dalam waktu 21 jam penyedotan air sumur pantek hanya menghabiskan dana Rp 70 ribu. Alhasil, Ocim, kini, bisa mengirit bahan bakar Rp 100 ribu selama 21 jam menggeber mesin pompa airnya.

Ucup, pemilik bengkel sepeda motor dari Desa Cihambulu, mengatakan, modifikasi bahan bakar pompa air dari bensin ke gas elpiji, tidak terlalu sulit dilakukan. Caranya ada dua, yakni dengan menyalurkan aliran gas elpiji melalui karburator atau melalui filter.

Adapun media buat menyalurkan gas elpiji ke karburator dan filter sama-sama pakai selang. "Kalau menyalurkannya lewat karburator rata-rata menggunakan selang regulator, adapun yang melalui filter menggunakan selang infusan," ujar Ucup, sambil terkekeh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menjelaskan, gas elpiji yang disalurkan melalui karburator ataupun filter, sama-sama akan menghasilkan api karena tertarik arus kompresi. "Lalu, secara otomatis, akan menghidupkan mesin yang kemudian membetot air dari dalam sumur pantek," ucup menuturkan teorinya.

Kini, para petani di Desa Cihambulu dan sejumlah desa tetangganya seperti Desa Siluman, Tanjungrasa Kidul, Bale Bandung Jaya, dan Kadawung, banyak yang telah melakukan modifikasi penggunaan bahan bakar bensin ke gas elpiji mesin pompa airnya.

"Alhamdulillah, modal memompa air sumur pantek sekarang jadi lebih irit dan air tetap mengalir maksimal," ujar Endang, petani asal Desa Tanjungrasa.

Walhasil, meski sumber-sumber air setempat kini sudah kering-kerontang, dengan jerih payah, kini, Endang, Ocim, dan ratusan petani lainnya, bisa lebih gigih menyelamatkan tanaman padinya dari musibah gagal panen alias puso.

Namun, penggunaan sumur pantek berbahan LPG kadang membuat petani lupa waktu. "Sebab, tidak cuma siang, malam hari pun petani ramai-ramai begadang di tengah sawah," ujar Kepala Desa Cihambulu Hasan Abdul Munir, yang mengaku hampir saban malam ikut meronda di persawahan.

Ia menyebutkan ada 200 hektare areal tanaman padi gadu di desanya yang kini benar-benar bergantung pada air sumur pantek. Jika ikhtiar itu gagal, maka, gagal pula masa panennya. "Para petani semua gigih melawan ancaman puso," ujarnya.

NANANG SUTISNA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

25 hari lalu

Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya (ke-3 dari kanan) meninjau Pantai Melasti di Badung, Bali, yang terpilih sebagai salah satu lokasi World Water Forum (WWF) ke-10 yang digelar pada 18-24 Mei 2024. (ANTARA/Ho- Pemprov Bali)
Kominfo Siapkan Jaringan dalam World Water Forum, Harapkan Solusi Pengelolaan Air

Kominfo bertugas memastikan jaringan telekomunikasi di Forum Air Sedunia pada 18-25 Mei 2024 di Bali.


Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

31 hari lalu

National Aeronautics and Space Administrationcode (NASA) atau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat menyoroti perubahan kawasan hutan di Kalimantan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN. Foto : NASA
Kajian Peneliti BRIN Ihwal Kekeringan Ekstrem di Kalimantan, Greenpeace: Dipicu Deforestasi

Wilayah yang paling terdampak risiko kekeringan ekstrem, adalah Ibu Kota Negara atau Nusantara.


Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

35 hari lalu

Ilustrasi BMKG
Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.


Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

37 hari lalu

Foto aerial sejumlah petani memanen tanaman padi yang rusak setelah terendam banjir lebih dari sepuluh hari di Desa Cangkring B Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Jumat 23 Februari 2024. Menurut data yang dihimpun Posko Terpadu Penanganan Darurat Bencana Banjir Demak per Jumat 23 Februari pukul 12:00 WIB, banjir menggenangi 3.427 hektare lahan persawahan dan mengakibatkan 1.975 hektare tanaman padi puso atau gagal panen. ANTARA FOTO/Aji Styawan
Imbas Banjir dan Longsor, 874 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Bencana akibat krisis iklim membuat 874 Ha sawah di Jawa Barat gagal panen pada musim tanam 2023/2024. Lahan tergerus banjir, kering, dan longsor.


Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

48 hari lalu

Pulau Tenerife, Canary, Spanyol. Unsplash.com/Bastoan Pudill
Destinasi Liburan di Spanyol Ini Terancam Mengalami Kekeringan

Kepulauan Canary, khususnya Pulau Tenerife, di Spanyol menghadapi kekeringan parah yang semakin memburuk,


Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

50 hari lalu

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia. Foto: Canva
Selain Indonesia, Ini Daftar Negara Lain yang Masih Alami El Nino

Berbagai pihak menyebut fenomena El Nino masih akan berlanjut. Berikut ini daftar negara yang masih mengalami El Nino, selain Indonesia.


Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

8 Februari 2024

Papan reklame digital menunjukkan suhu 115 derajat Fahrenheit atau sekitar 46 derajat Celcius, di pusat kota Phoenix, Arizona, AS, 17 Juli 2023. Panas ekstrem yang menghanguskan Phoenix mencetak rekor pada 18 Juli 2023, hari ke-19 berturut-turut dengan suhu mencapai setidaknya 110 derajat Fahrenheit (43 Celsius) di musim panas yang menyengat di sebagian besar dunia. Rob Schumacher/USA Today Network via REUTERS
Meski El Nino Melemah, Tren Bulan-bulan Terpanas Tak Patah di Januari 2024

Walau fenomena El Nino sudah melemah, peningkatan suhu permukaan laut global masih tercatat tinggi dan melampaui rekor global.


Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

24 Januari 2024

Presiden Joko Widodo meninjau petani yang sedang melakukan tanam padi saat kunjungan kerja di area persawahan Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu 13 Desember 2023. (Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jokowi Beri Bantuan Rp 8 Juta per Hektare ke Petani Korban El Nino, Begini Penjelasan BNPB

BNPB memberi penjelasan soal bantuan Jokowi sebesar Rp 8 juta per hektare yang diberikan untuk petani terdampak banjir dan El Nino.


BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

5 Januari 2024

Area persawahan yang kering di kawasan Babelan, Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 5 September 2023. Kekeringan yang telah terjadi di beberapa daerah di Indonesia merupakan dampak dari El Nino. TEMPO/Tony Hartawan
BMKG Prediksi 5 Wilayah Indonesia Kekeringan di 2024 akibat Curah Hujan Rendah

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi di tahun 2024 curah hujan berada di kondisi normal.


Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

22 Desember 2023

Dua bocah membawa jeriken kosong untuk mengisi air saat pembagian air bersih oleh pihak kepolisian di Kecamatan Alak, Kota Kupang, NTT, Sabtu, 19 September 2020. Satlantas Polres Kupang Kota membagikan 37 ribu liter air bersih kepada warga yang mengalami kekeringan sebagai bentuk kepedulian. ANTARA/Kornelis Kaha
Kajian Save the Children, Kekeringan dan Rawan Pangan Ancam Anak di Indonesia Timur

Banyak anak di daerah yang terdampak itu mengalami infeksi saluran pernapasan akut selama kekeringan berkepanjangan.