Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Ahli Cukur:Desa Ini 95 % Pencukur, Ada Favorit SBY (1)  

image-gnews
Agus Wahidin, asal Garut tukang cukur kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono, presiden keenam RI dan sejumlah pejabat di Senayan. TEMPO/Nurdiansah
Agus Wahidin, asal Garut tukang cukur kepercayaan Susilo Bambang Yudhoyono, presiden keenam RI dan sejumlah pejabat di Senayan. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Garut: Selembar kain sarung digunakan Uwie Gunadi, 20 tahun, untuk memayungi tubuh Dias, 12 tahun, dari serpihan rambut. Ia kemudian memilah-milah rambut dan memainkan gunting andalannya. Pertama-tama bagian belakang, samping, lalu meratakan bagian yang masih miring. Ia membuat bagian kanan sama cepak dengan kiri--yang dilakukan tanpa cermin. "Nah! Sudah selesai," kata Uwie. Dias pun tampil dengan model rambut pompadour.

Inilah kultur warga Kampung Parung, Desa Bagendit, Banyuresmi, Garut. Di atas bale kayu, mereka berbagi ilmu cukur ke sesama pemuda, sambil nongkrong di hamparan sawah yang dilindungi pohon-pohon besar dengan pemandangan Gunung Papandayan. "Rambut anak-anak adalah ‘bangku sekolah’ kami," kata Ade Syamsudin, 47 tahun, salah seorang pencukur senior di Kampung Parung, ketika kami menemuinya Selasa lalu.

Selama dua hari meliput di sana, Tempo melihat bagaimana potongan rambut anak-anak dan pemuda di sana begitu trendi. Jarang sekali yang terlihat gondrong. Ade mengatakan, sementara dulu gaya rambut mereka cenderung bergaya polka, cepak, atau mohawk, kini mode rambut bergeser pada pompadour yang menyisakan rambut bagian atas--sementara bagian belakang dan samping kanan-kiri dipotong tipis. "Kalau rambutnya berantakan, diusir dari kampung," kata Iman Sudirman, salah seorang pencukur senior, bercanda.

Rumah-rumah di sini memiliki tampilan bagus. Rata-rata bertipe 36 dan 60--dengan warna dinding mencolok seperti biru dan hijau. Pekarangannya cukup besar dengan rupa-rupa tanaman. Saat senggang, para orang tua dan pemuda berkumpul di tepi jalan. Rata-rata mereka adalah tukang cukur yang sedang mudik--untuk mengikuti pemilihan Kepala Desa Bagendit yang dilakukan pada Kamis, 21 Mei 2015.

95 Persen Mata Pencaharian

Sebanyak 95 persen mata pencaharian warga Kampung Parung memang mencukur. Yang paling ternama adalah Agus Wahidin, tukang cukur mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Nyaris tak ada orang di Parung yang tak mengenal Agus. Sosoknya melegenda, dan kini namanya berubah menjadi Agus SBY. “Padahal hampir semua menteri sudah saya cukur, tapi identiknya dengan SBY,” kata Agus.

Dari zaman Orde Baru, Parung memang terus melahirkan pencukur para pejabat di posisi strategis. Dede Saefudin, bekas Kepala Desa Bagendit, misalnya, sempat menjadi tukang cukur pribadi Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban di era Soeharto, yaitu Sudomo; dan juga mantan Panglima ABRI, Faisal Tanjung. “Saya memotong rambut Sudomo ya biasa saja, sama-sama kepala juga,” kata Dede.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Agus, laki-laki di Parung itu dengan gunting sudah seperti saudara kembar. Hampir semua pemuda bisa memotong rambut dengan baik. Mereka berlatih dengan mencukur rambut anak-anak, yang dibujuk dengan bayaran Rp 500 atau Rp 1.000. "Kalau bisa mengatasi anak-anak yang tidak bisa diam saja potongannya bagus, apalagi orang dewasa."

Setelah Indonesia merdeka, sebenarnya bibit pencukur di Desa Bagendit, termasuk Parung, sudah tampak. Marso, 81 tahun, generasi pertama pencukur asal Parung, mengatakan saat itu kegiatan mencukur hanya dalam kalangan internal keluarga dan tetangga terdekatnya. Belum untuk dikomersialkan. (Bersambung)

HERU TRIYONO

Selanjutnya:

Kisah Ahli Cukur: Awal Lelaki Ini Pegang Kepala SBY (2)

Kisah Ahli Cukur: Omzet Bisa Mencapai Rp 50 Juta (3)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

10 Desember 2018

Ilustrasi hujan di Jakarta. TEMPO/Frannoto
Perkiraan Cuaca BMKG: Hujan dan Petir Akan Melanda Jakarta

BMKG membuat perkiraan cuaca dimana hujan disertai petir dan angin kencang akan melanda Jakarta.


Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

7 Desember 2018

Sebuah crane ambruk menimpa rumah di Jalan Gelindra RT 01 RW 08, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis, 6 Desember 2018. Rumah korban, Husin, 56 tahun, hancur. Husin dan tiga anggota keluarganya mengalami luka-luka. TEMPO/Francisca Christy Rosana
Korban Crane Ambruk di Kemayoran Jadi Pengungsi Sementara

Operator crane ambruk menyewa sebuah rumah untuk ditempati keluarga Husin yang rumahnya rusak tertimpa crane.


Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

5 Desember 2018

Pembebasan salah satu lahan sengketa oleh Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Sandiaga Uno beserta pemilik lahan, Mahesh, di area proyek pembangunan Stasiun MRT Fatmawati, Jakarta Selatan. 20 Oktober 2017. Tempo/Zara
Anies Baswedan Buat Aturan Baru, Tim Pembebasan Lahan Dapat Honor

Pergub 127 yang diteken Gubernur Anies Baswedan diharapkan mampu mempercepat program pembebasan lahan yang selama ini tersendat.


Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

23 Oktober 2018

Suasana pembangunan proyek Jembatan Penyeberangan Multiguna atau Skybridge Tanah Abang di Jakarta, Ahad, 14 Oktober 2018. PD Pembangunan Sarana Jaya akan mulai mengfungsikan Skybridge Tanah Abang pada esok hari, Senin, 15 Oktober 2018. ANTARA/Reno Esnir
Bos Sarana Jaya Ingin Sulap Tanah Abang Seperti SCBD 8 Tahun Lagi

Desain penataan Tanah Abang menjadi seperti kawasan SCBD Jakarta, masih digarap dan ditargetkan selesai tahun ini


DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

22 Oktober 2018

Truk kapasitas 12 ton milik Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengangkut sampah di TPS Muara Baru, Penjaringan, yang menggunung usai kisruh dana hibah Bekasi, Senin 22 Oktober 2018. Tempo/Imam Hamdi
DKI Bantah Gunungan Sampah Muara Baru Imbas Konflik dengan Bekasi

Dinas LH menjelaskan tumpukan sampah karena truk di Jakarta Utara sedang perawatan oleh agen tunggal pemegang merek (ATPM).


Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

22 Oktober 2018

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan pencanangan Fasilitas Pengolahan Sampah dalam Kota (ITF) di Sunter, Jakarta Utara, Minggu, 20 Mei 2018. TEMPO/Syafiul Hadi
Dinas LH: DKI Tetap Butuh Bantargebang Meski ITF Sunter Dibangun

ITF Sunter hanya mengelola 2.200 ton sampah per hari dan 10 % residu harus dibuang ke Bantargebang.


Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Warga rusun Tambora mengambil air tanah karena mengalami kesulitan air bersih di Rumah Susun Tambora II di Jakarta, Senin (17/12). Warga rusun Tambora mengeluhkan selama sebulan terakhir mengalami kesulitan air bersih untuk konsumsi sehari-hari. TEMPO/Tony Hartawan
Koalisi Masyarakat Dukung Rencana DKI Stop Eksploitasi Air Tanah

Penghentian eksploitasi air tanah, kata Koalisi Masyarakat, bisa menekan penurunan permukaan tanah di Ibu Kota.


Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

16 Oktober 2018

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai memimpin apel pagi Pengawasan Terpadu Sumur Resapan, Instalasi Pengolahan Air Limbah, dan Air Tanah di Intiland Tower, Jumat, 16 Maret 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Pemerintah DKI Susun Aturan Penghentian Eksploitasi Air Tanah

DKI mengusulkan anggaran Rp 1,2 triliun untuk perluasan jaringan pipa air bersih menekan eksploitasi air tanah.


Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

1 Oktober 2018

Aktivis Koalisi Pejalan Kaki melakukan aksi Tamasya Trotoar Kita di kawasan Sarinah, Jakarta, Minggu, 24 Juni 2018. Aksi menyusuri jalanan Ibu Kota tersebut untuk mengkritisi fungsi trotoar yang banyak digunakan sebagai tempat parkir kendaraan dan berdagang. ANTARA/Puspa Perwitasari
Rekayasa Lalu Lintas, Jalan Wahid Hasyim Bakal Satu Arah

Uji coba rekayasa lalu lintas dilakukan pada 8 Oktober hingga 23 Oktober nanti.


Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

13 September 2018

Ilustrasi banjir Jakarta. TEMPO/Ary Setiawan
Siap-siap Musim Hujan, 129 Kelurahan di DKI yang Terancam Banjir

Balai Besar menjelaskan, wilayah yang berpotensi terendam banjir di Jakarta berada di daerah aliran sungai yang belum dinormalisasi.