TEMPO.CO, Jakarta - Dahlan Iskan memilih caranya sendiri untuk menyampaikan klarifikasi ihwal kasus dugaan korupsi gardu induk Perusahaan Listrik Negara yang membelitnya. Dahlan memilih menyampaikan pernyataannya melalui situs internet Gardudahlan.com.
"Untuk 'corong pribadi', saya meluncurkan ini: gardudahlan.com," tulis Dahlan dalam situs tersebut, Senin, 8 Juni 2015. Jumat lalu, Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta menetapkan Dahlan sebagai tersangka dugaan korupsi pembangunan 21 gardu induk listrik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara pada 2011-2013.
Dahlan dijerat dengan pasal penyalahgunaan wewenang dan perbuatan melawan hukum dalam kapasitasnya sebagai Direktur Utama PT PLN, yang menjadi kuasa pengguna anggaran proyek senilai Rp 1,06 triliun itu.
Baca juga:
Ayahnya Jadi Tersangka, Putra Dahlan Iskan Terpukul
Usai Dahlan Iskan, Jaksa Incar Pejabat Kementerian ESDM
Tak Cuma Gardu Listrik, Dahlan Diincar juga Soal Proyek Sawah
Meski menjadi pemegang saham di perusahaan media Jawa Pos, Dahlan menyatakan sengaja membuat situs Gardudahlan.com agar tidak menjadi beban bagi Jawa Pos Group. "Saya akan selalu menyalurkan keterangan saya melalui gardudahlan," tulisnya. "Saya tidak akan memberikan wawancara pers, termasuk kepada Jawa Pos Group."
Dahlan bersikap begitu karena tidak ingin banyak pihak salah paham jika keterangan yang dia sampaikan kurang pas. "Tapi saya tidak akan melarang media untuk mengutip keterangan saya di gardudahlan," tulisnya. "Gardudahlan yang akan jadi juru bicara saya."
Dahlan menyampaikan, tak akan menggunakan laman gardudahlan untuk menyerang, memaki, memfitnah, dan memojokkan siapa pun. "Saya hanya akan menggunakannya untuk menjelaskan duduk persoalan," tulisnya. "Tentu subyektif, hanya dari sudut saya."
GARDUDAHLAN | RINI K.