TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise mendorong perempuan ikut mencalonkan diri dalam pilkada serentak 2015. Alasannya, keterwakilan perempuan dalam lembaga eksekutif masih sangat minim.
"Dengan semakin banyak perempuan yang mendaftar, maka peluang keterwakilan semakin besar," kata Yohanna di kantornya, Senin, 8 Juni 2015.
Menurut Yohanna, bila terpilih, maka keputusan yang diambil semakin membantu mengurangi angka kekerasan terhadap perempuan.
Yohanna menambahkan, di lembaga eksekutif saat ini sama sekali tak ada gubernur perempuan. Sedangkan wakil gubernur baru diisi satu perempuan di Papua Barat. Sementara dari 620 jabatan bupati, wali kota, dan wakil-wakilnya, hanya 36 posisi yang diisi perempuan.
Untuk itu, Menteri Yohanna mendesak partai politik untuk mempermudah pencalonan perempuan dalam pilkada kali ini. "Perempuan juga harus berani maju sebagai calon perseorangan."
Saat ini, pilkada mulai memasuki tahapan selanjutnya yaitu penyerahan syarat dukungan calon gubernur dan wakil gubernur kepada KPU provinsi pada 8-12 Juni 2015.
Sementara itu, syarat dukungan untuk calon bupati dan wakil bupati, serta wali kota dan wakil wali kota ke KPU kabupaten dan kota diserahkan pada 11-15 Juni 2015.
INDRI MAULIDAR