TEMPO.CO, Jakarta - Warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, mengikuti pengundian untuk mendapatkan kunci Rumah Susun Jatinegara Barat. Mereka terlihat antusias agar bisa segera pindah ke tempat tinggal baru. "Saya semangat tak sabar mau pindah," kata Heru, warga Kampung Pulo RW 02, Ahad, 7 Juni 2015.
Heru mendapat satu unit di tower A lantai 7 nomor 2. Nantinya, unit yang terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, dan ruang tengah ini akan ditempati keluarganya. Dia berharap bisa memboyong keluarganya pindah sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Kepala UPT Rumah Susun Wilayah 3, Sayid Ali, mengatakan sejauh ini sudah lebih dari setengah jumlahnya yang ikut undian dari total 475 bidang yang terkena gusuran. Ada 518 unit rusun di dua tower dan 16 lantai yang dipersiapkan untuk warga Kampung Pulo.
"Awalnya masyarakat sempat resisten, tapi sekarang mereka semangat karena mau punya rumah baru," kata Sayid.
Sayid juga akan mengecek kondisi rusun secara berkala untuk mencegah ada oknum yang menyewakan unit ke pihak lain. Selain itu, calon penghuni juga telah menandatangani surat pernyataan soal sewa unit. "Jika mereka kedapatan melanggar perjanjian, mereka langsung diusir," kata Sayid.
Warga Kampung Pulo akan menempati unit mulai dari lantai 3 hingga lantai 16. Sedangkan, lantai 1-2 diperuntukkan bagi fasilitas umum seperti mushola, ruang kesehatan, dan kegiatan sosial lainnya. Dua tower ini pun akan dibentuk 8 RT dan 1 RW. "Nanti dibicarakan setelah semua warga Kampung Pulo menempati unit rusun," kata Sayid.
Sayid juga mengatakan, warga Kampung Pulo dibebaskan uang sewa rusun selama tiga bulan pertama. Selanjutnya, mereka diwajibkan membayar iuran pengelolaan lingkungan (IPL) sebesar Rp 300 ribu atau dicicil selama Rp 10 ribu per hari. Pembayaran dilakukan secara autodebet melalui Bank DKI. Sedangkan, penggunaan air dan listrik dibebankan secara personal melalui token pulsa.
YOLANDA RYAN ARMINDYA