TEMPO.CO, Damaskus - Para militan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bertekuk lutut ketika mereka berperang melawan pasukan bersenjata Suriah di Kota Hasakah, Minggu, 7 Juni 2015.
Perang sengit yang berlangsung pada Ahad tersebut membuat pasukan ISIS kocar-kacir saat berhadapan dengan militer rezim Suriah di darat. Dengan demikian, langkah pasukan Presiden Bashar al-Asad sudah dekat ke benteng pertahanan ISIS di Kota Saded.
Televisi pemerintah Suriah mengutip keterangan seorang sumber militer, dalam sebuah siaran sekilas info, Minggu, mengatakan, militer telah mengambil alih kembali pembangkit listrik, rumah tahanan anak, dan dua desa yang terletak hampir dua kilometer sebelah selatan kota yang diduduki oleh ISIS.
Belakangan, militer mengumumkan Angkatan Udara Suriah juga membombardir sejumlah pos pertahanan ISIS di sebuah desa di Hasakah, termasuk Tel Beiji, Beiji, Makhroum, Tel baroud, dan Um Madfaa. "Dalam gempuran udara tersebut puluhan teroris tewas dan kendaraan mereka hancur."
Sementara itu, di Irak, seorang pejabat senior militer mengatakan, pasukan pemerintah telah meraih kemenangan melawan ISIS di Baiji dalam kecamuk perang, Minggu, 7 Juni 2015. Mereka mengambil kembali kota strategis.
"Pasukan keamanan kami tiba di pusat kota Baiji sekitar pukul 10.30 pagi waktu setempat dan mengibarkan bendera Irak," kata pejabat senior militer berpangkat Mayor Jenderal kepada kantor berita AFP.
Dia menerangkan, pasukan Irak melancarkan tembakan senjata berat ke persembunyian kaum teroris di kota dengan mortir. Salah seorang kolonel polisi membenarkan bahwa pasukan Irak meraih keberhasilan seraya mengatakan mereka menguasai pusat kota hingga ke sebelah utara kota dan sekitarnya.
Pasukan keamanan juga berperang untuk menekan ISIS keluar dari kawasan dekat kilang minyak Baiji. Kawasan ini menghasilkan minyak 300 ribu per hari atau separuh dari kebutuhan minyak negara.
AL JAZEERA | CHOIRUL AMINUDDIN