TEMPO.CO, Jakarta - Presenter sekaligus pengusaha Choky Sitohang, 33 tahun, berkomitmen dengan istrinya, Melissa Aryani, untuk bisa terlibat dalam pengasuhan dua putrinya sejak kecil. Hal ini dilatarbelakangi pengalaman Choky yang merasakan besarnya peran ayahnya saat membesarkannya dulu.
"Peran ayah dalam proses tumbuh-kembang anak penting. Peran ayah saya besar, dan dia terlibat langsung dalam perkembangan saya. Apa yang beliau lakukan masih terekam oleh saya. Saya enggak mau ketinggalan melakukan apa yang pernah ia lakukan, tapi dengan dimodifikasi. Lewat cara yang baru," ucap Choky dalam acara diskusi Happy Date with Legendaddy di Jakarta Barat, Minggu, 7 Juni 2015.
Aktivitas pekerjaan yang padat diakui Choky menjadi salah satu kendalanya untuk bisa bersama dua buah hatinya setiap waktu. Beruntungnya, pekerjaannya sebagai wirausaha membuatnya bisa mengatur waktu untuk bisa mendampingi anak-anaknya. "Waktu terbatas untuk keluarga, tapi begitu ada ya waktu, itu yang harus dikorbankan," ujar suami Melissa Aryani tersebut.
Choky dan Melissa berbagi peran berimbang. Istilah yang digunakan Choky yakni "fifty-fifty". Menurut Choky, segala urusan rumah tangga otomatis menjadi urusan mereka berdua. Termasuk soal mengurus anak.
Saat dia sibuk bekerja, sang istri yang banyak menghabiskan waktu dengan kedua anaknya. Sebaliknya, saat Choky ada waktu luang, waktu itu ia habiskan untuk melakukan banyak aktivitas bersama anak. "Telepon atau SMS, apa pun saya abaikan, saya jauhkan diri dari ponsel saat bersama anak," ujar Choky.
Saat ini, menurut Choky, masih ada saja orang tua yang terjebak dalam pembagian peran yang kaku. "Ayah diposisikan sebagai 'penegak hukum', dan ibu sebagai sosok yang erat dengan kelembutan," katanya.
Choky mengatakan, sebagai ayah, dia bisa tampil sebagai sosok yang mengajarkan kedisiplinan, tapi juga punya kelembutan. Choky tak ragu menyuapi putri pertamanya, Abigail. Dia juga kerap memandikan, mengajak bermain, serta membacakan dia dongeng.
Tak jarang, kata Choky, dia tertidur saat mengajak anaknya bermain. Anak, menurut dia, bisa mengulang permainan yang mudah membuat bosan orang dewasa, sehingga orang tua malah tertidur.
"Pernah pas bangun-bangun anak saya sudah enggak ada lagi di kamar. Tapi saya menikmati momen-momen seperti itu," kata Choky.
AISHA SHAIDRA