TEMPO.CO , Bandung: Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jawa Barat, Irianto M.S. Syaifduddin, yang akrab dengan sapaan Yance, mendorong petahana partainya untuk menggunakan jalur independen atau perseorangan dalam pemilihan kepala daerah serentak.
“Daripada daerah korabannya, saya sudah instruksikan menggunakan independen dulu, berikutnya tinggal Golkar yang mana yang diakui akan kami ikuti,” kata Yance di Bandung, Senin, 8 Juni 2015.
Yance baru sepekan ini bebas dari tahanan setelah kasus dugaan korupsinya divonis bebas oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pengadilan Negeri Bandung.
Dia mengaku, baru kembali intens mengurusi partainya terutama setelah menghadapi agenda pemilihan kepala daerah serentak. “Kita mencari solusi,” ujar mantan Bupati Indramayu ini.
Menurut Yance, soal pilihan menggunakan jalur independen itu di antaranya akan dilakukan oleh petahana partainya di Indramayu serta Kabupaten Bandung. “Yang lain juga siap dengan independen,” kata dia.
Yance mengaku akan mengerahkan kader Partai Golkar di Jawa Barat untuk membantu pengumpulan dukungan suara agar calon partainya bisa melaju lewat jalur independen. “Masak sih kader Golkar dan simpatisannya tidak ada sampai 7 persen. SWelama ini kan lebih dari 10 persen? Di Jawa Barat saja kita meraih 15 persen (suara),” kata dia.
Dia mengklaim, persiapan menggunakan jalur independen sudah berjalan. Di Kabupaten Bandung sudah 60 persen dan di Indramayu sudah 50 persen selesai. Salah satu caranya, dengan mendorong pengurus partai untuk mencari kartu tanda penduduk dukungan.
Menurut Yance, pilihan memakai jalur independen ini sudah dikomunikasikan dengan pengurus pusat partainya. Kendati demikian, pengurus partai di Jawa Barat tetap masih menunggu kelanjutan kisruh kepengurusan ganda partainya di tingkat pusat. “Sambil nunggu itu juga,” kata Yance.
Yance mengaku, walaupun menginstruksikan menggunakan jalur independen, partainya juga menjajaki kemungkinan menitipkan calonnya pada partai lain. Dia optimistis kader partainya bisa diterima partai lain.
“Seperti Pak Dadang Naser di Kabupaten Bandung, kalau Golkar belum bisa, ambil saja wakilnya dari partai lain. Pasti disiapin,” kata dia. “Gak sulit juga, yang penting popularitas, elektabilitas tinggi, pasti ditampung partai lain.”
AHMAD FIKRI