TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membuka acara New Cities Summit 2015. Dalam pidatonya, ia mempromosikan Pelayanan Terpadu Satu Pintu kepada para kepala daerah dan wali kota dari berbagai negara anggota.
"The point of this service is let us do it for you (Inti pelayanan ini adalah biarkan kami bekerja untuk Anda)," kata Basuki di Ciputra Artpreneur, Selasa, 9 Juni 2015.
New Cities Summit adalah pertemuan tahunan pemimpin global pertama yang menyoroti masa depan perkotaan. Tiga acara sebelumnya digelar di Paris, Prancis; Sao Paulo, Brasil; dan Dallas, Amerika Serikat. New Cities Summit 2015 akan berlangsung pada 9-11 Juni.
Perhelatan itu akan menghadirkan para arsitek, gubernur, wali kota dari berbagai negara. Mereka akan mendiskusikan permasalahan kota dan solusi penanganannya.
Basuki menjelaskan, sistem kerja Pelayanan Terpadu di kantor kelurahan dan kecamatan meniru cara kerja calo. Dalam pengurusan perizinan, calo akan melengkapi semua persyaratan hingga dokumennya selesai. Yang terjadi di Jakarta, kata dia, pegawai negeri sipil tak bekerja optimal tapi gajinya utuh.
Akibatnya, Basuki berujar, warga Ibu Kota harus membayar mahal untuk mempercepat pengurusan izin melalui calo. Ia mengklaim Pelayanan Terpadu menghilangkan tradisi kerja yang lambat. Operasionalnya diatur dalam peraturan gubernur yang merincikan retribusi dan waktu penyelesaian dokumen.
Di akhir pidato, Basuki berkelakar mengurus Jakarta tak sulit. Ia berujar masalah dan solusinya sudah dipetakan oleh studi para akademisi. Namun, solusi itu lambat terwujud karena banyaknya kepentingan. "Tak perlu pintar, yang penting punya otot kuat dan berani hadapi beragam kepentingan," ujar dia. Pernyataan itu mengundang tawa hadirin.
LINDA HAIRANI