TEMPO.CO, Toronto – Sebuah pesta seks untuk para penyandang disabilitas akan digelar di Toronto, Kanada, dan itu digambarkan sebagai momen keruntuhan “Tembok Berlin seks untuk orang-orang penyandang cacat.”
Event yang hamper pasti merupakan yang pertama di dunia ini akan menjadi momentum istimewa bagi pihak panitia dan ribuan pesertanya.
Pesta seks berjudul “Deliciously Disabled” (Disabilitas yang Nikmat) ini akan digelar di sebuah teater, dan pihak panitia akan menyediakan segala sesuatu yang membuat acara tersebut bisa diikuti banyak peserta.
Biaya masuk dipatok 20 dolar AS atau Rp 266 ribu, tapi para perawat para penyandang cacat tersebut boleh masuk secara gratis. Tiket tersebut sudah mencakup semuanya mulai dari biaya penerjemah bagi para tuna rungu hingga alat pengangkat hidrolik.
Pesta seks ini tak hanya diperuntukkan bagi mereka yang menyandang disabilitas, tapi juga yang bertubuh sempurna dan bisa menampung hingga 125 orang peserta dengan ruang untuk memuat 20 kursi roda.
Andrew Morrison-Gurza, kreator Deliciously Disabled, yang mengidap lumpuh otak (cerebral palsy), mengungkapkan: “Saat kita bicara tentang disabilitas dan seksualitas pada saat yang sama, kita sering membahas hanya mengenai kendala-kendalannya dan tak bisa melihat peluang-peluang yang tersedia.”
“Kita tak memiliki satu bahasa indah untuk menggambarkan seks dan disabilitas, dan Deliciously Disabled berharap bisa melakukan itu.
“Kami ingin memberikan kesempatan kepada para penyandang disabilitas untuk menjadi yang terdepan dalam sebuah pesta seks positif, juga memperkenalkan kepada orang-orang yang tak menyandang disabilitas mengenai semua kenikmatannya! Event ini digelar untuk memastikan bahwa disabilitas dan seksualitas bisa diakses siapa saja.”
Stella Palikarova, wanita 35 tahun yang bekerja sebagai konsultan kesadaran disabilitas, juga menjadi otak dari acara tersebut.
Stella yang mengidap atrofi otot tulang belakang, mendapatkan ide menggelar acara ini setelah merasakan langsung betapa banyak orang yang menganggap ada masalah dengan libidonya hanya karena ia memakai kursi roda.
“Mereka yang menyangkal adalah orang-orang yang secara tak sadar membenci kenyataan bahwa para pengguna kursi roda menikmati seks yang luar biasa, lebih baik daripada seks kebanyakan orang,” katanya.
“Dengan membuat pesta seks ini bisa diikuti siapa saja, kami ingin menyampaikan secara terbuka bahwa para penyandang disabilitas juga mahluk seksual … dan tak hanya dengan cara yang lebih konvensional.
Pesta seks ini akan digelar pada 14 Agustus di Buddies di Bad Times Theatre bersamaan dengan digelarnya Pesta Olahraga Penyandang Cacat Pan Amerika.
DAILYMAIL | A. RIJAL