TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Moeldoko mengharapkan warga sipil ikut operasi gabungan keamanan negara. Apalagi operasi gabungan biasa dilakukan untuk menangkal ancaman dari laut dan dari dalam negeri.
"Sebenarnya dalam sebuah operasi gabungan tidak ada yang murni tentara, di negara lain juga seperti itu," kata Moeldoko, Rabu, 10 Juni 2015. "Bahkan keterlibatan masyarakat sipil ikut menentukan, sepulang dari sini akan saya kaji kembali bagaimana pelaksanaannya dan di mana."
Moeldoko mengungkapkan masalah ini dalam acara Program Kegiatan Bersama Kejuangan. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.30 hingga 13.00 di Bandung, Jawa Barat. Acara tersebut bertujuan untuk memberi pembekalan bagi siswa TNI dan Polri.
Menurut Moeldoko, ancaman yang sangat mengancam dari dalam negeri adalah masalah terorisme. Ancaman dari Laut Cina berupa ancaman tradisional. "Ancaman dari Laut Cina itu kan hanya ancaman tradisional, yang harus diwaspadai ancaman dari dalam kita sendiri. Seperti terorisme dan lainnya," kata dia. Dia tak merinci mengenai ancaman tradisional tersebut.
Dalam pembekalan tadi Moeldoko berharap wacana kewaspadaan dimunculkan. Apalagi bangsa Indonesia masih cukup waswas menghadapi gempuran ideologi dan paham baru yang terus bermunculan. Ia berharap pengetahuan akan kewaspadaan dimulai sejak di bangku sekolah. "Saya pikir penting diadakan wacana kewaspadaan, melihat bangsa masih sering waswas," kata Moeldoko
DWI RENJANI